RSUD Ciamis Tepis Pernyataan DPR RI soal Rumah Sakit 'Nakal'

RSUD Ciamis Tepis Pernyataan DPR RI soal Rumah Sakit 'Nakal'

Dadang Hermansyah - detikNews
Senin, 20 Jul 2020 14:32 WIB
RSUD Ciamis
RSUD Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis -

RSUD Ciamis angkat bicara tentang maraknya informasi rumah sakit 'nakal' terkait penanganan pasien Corona atau COVID-19. Sekadar diketahui, Pimpinan rapat Banggar DPR RI Said Abdullah mengungkapkan soal tindakan 'nakal' rumah sakit di masa pandemi Corona. Said menyebut-nyebut Ciamis dalam pernyataannya.

Direktur RSUD Ciamis Rizali Sopyan menegaskan pernyataan Said tersebut itu tidak benar. Untuk RSUD Ciamis, kata Rizali, hingga kini pihaknya masih melakukan entri berkas klaim COVID-19, untuk klaim pasien yang terpapar virus Corona.

"Itu tidak benar (soal di RS 'nakal' di Ciamis)," ujar Rizali, Senin (20/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizali mengungkapkan data di RSUD Ciamis berkaitan penanganan COVID-19. Jumlah total PDP hingga hari ini 129 orang. Sebanyak 123 orang, yang di antaranya telah dipulangkan dengan status ODP.

"Tiga orang PDP meninggal dengan hasil rapid test non-reaktif dan PCR atau swab test dengan hasil negatif. Satu orang PDP dirujuk ke rumah sakit di Bandung dengan hasil tes rapid reaktif dan PCR positif," ujar Rizali.

ADVERTISEMENT

Di RSUD Ciamis hanya ada satu orang PDP yang meninggal dengan hasil terkonfirmasi positif. Satu orang PDP meninggal namun hasil rapid test non-reaktif dan hasil swab test atau PCR belum ada.

"Kami belum memiliki mesin PCR, jadi sampel pasien dari Ciamis dikirim ke Labkesda Jabar. Sehingga yang menentukan positif atau tidaknya ada di Labkesda, kami menerima hasil. Memang untuk tes ini hasilnya memerlukan waktu lima sampai tujuh hari," tutur Rizali.

Ia menjelaskan ada 6 pasien meninggal yang pemulasaraan jenazah dengan tata cara protokol COVID-19. Pasien itu berasal dari Panumbangan, Cipaku, Panjalu, Rajadesa, Tambaksari dan Banjarsari.

"Sekali lagi kami tegaskan tuduhan rumah sakit 'nakal' itu tidak benar," ucap Rizali menegaskan.

Sebelumnya, Pimpinan rapat Banggar DPR RI Said Abdullah menilai realisasi serapan anggaran kesehatan ramai dibahas lantaran tidak sesuai ekspektasi. Ia meminta Meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan rendahnya serapan anggaran kesehatan pada program penanganan virus Corona.

Ia menyampaikan tindakan 'nakal' rumah sakit saat pandemi Corona. Said mencontohkan ada masyarakat yang terkena diabetes selama tiga tahun, namun setelah meninggal dunia dinyatakan karena COVID-19.

"Telisik punya telisik kalau dinyatakan COVID anggarannya lebih besar," ujar Said di ruang rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Rabu (15/7).

Dia meminta Terawan menjelaskan permasalahan yang terjadi di lapangan. "Memang ini ujian betul, di Pasuruan, Jambi, Ciamis ini kan viral di mana-mana," kata Said.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads