Menurut Bayu, kendaraan yang melakukan zig-zag ini juga dikarenakan mengincar aneka oleh-oleh. Sejumlah toko oleh-oleh Bandung sendiri berjejer di area kiri jalan. Dengan adanya kanalisasi ini, pengendara yang hendak mencari oleh-oleh harus melalui jalur bawah flyover.
"Kami mencoba menertibkan masyarakat untuk berjalan sesuai lajur yang sudah ditentukan, sehingga tidak lagi ada masyarakat yang zig-zag atau crossing hanya untuk membeli oleh-oleh sepanjang Jalan Djunjunan ini. Semuanya akan lurus terus karena kita tahu sendiri, bahwa di Jalan Djunjunan ini ada larangan parkir sepanjang jalan. Sedangkan untuk di oleh-olehnya sendiri terbatas untuk parkirnya, itulah yang selalu menjadi hambatan," tutur Bayu.
Kanalisasi ini masih dilakukan ujicoba. Pihaknya akan menerapkan secara permanen bila kanalisasi ini berlangsung lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini