Bandung - Sepanjang tahun 2019, ada sejumlah pemberitaan di Kota Bandung yang menyita perhatian publik.
detikcom merangkum dua topik menarik seperti seekor merpati Jayabaya dibeli seharga Rp 1 miliar hingga mobil yang memiliki delapan roda.
Merpati Fantastis!Seekor merpati mahal bernama Jayabaya menyita perhatian publik. Dara jawara milik Aristyo Setiawan itu ditebus oleh Robby Eka Wijaya dengan nilai fantastis Rp 1 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat hati mematok harga selangit agar tak ditawar pembeli, justru Jayabaya menjadi incaran. Ia tak pernah menyangka ada yang nekat menyanggupi mahar untuk menebus merpati miliknya. "Strategi saya biar orang gak beli burung saya, dipatok Rp 1 miliar. Tapi saya kaget ada yang berani beli burung saya ini. Gak kepikiran sama sekali," kata Aris Selasa (2/7).
Menurutnya, ada dua orang penawar yang serius membeli Jayabaya. Tapi, seorang warga Depok bernama Robby yang mendapatkan Jayabaya setelah dua bulan melalui proses negosiasi.
"Jadi memang ada dua orang yang nawar. Dari Banten (Rp 700 juta) dan pak Robby orang Depok (Rp 750 juta). Penawarannya itu sekitar dua bulan lalu," ucap Aris.
Terjualnya Jayabaya dengan harga fantastis menjadi sejarah tersendiri di kalangan para penggemar merpati. Musababnya sejauh ini belum ada yang melebihi rekor penjualan Jayabaya.
Foto: Robby Eka Wijaya pemilik merpati Jayabaya seharga Rp 1 miliar. (Foto Dok Aristyo Setyawan) |
Apalagi, Jayabaya pada awal 2018 lalu hanya ditebus dengan harga Rp 50 juta oleh Aris. Hanya dalam waktu 1,5 tahun, nilai jual Jayabaya meningkat pesat bahkan nyaris tak masuk akal.
"Fantastis. Soalnya kalau di indonesia saya belum pernah denger sih diharga semahal itu. Waktu beli kan hanya Rp 50 jutaan," kata Aris.
Ragam Prestasi JayabayaJayabaya ditebus dengan harga fantastis bukan tanpa alasan. Prestasinya yang mentereng membuat penggemar lainnya ingin memiliki merpati seperti Jayabaya.
Puncaknya saat Jayabaya berhasil menjuarai klasemen perlombaan yang digelar Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) 2018 lalu. Jayabaya tampil konsisten hingga meraih poin tertinggi.
"Dalam satu tahun bisa dapat prestasi belasan itu luar biasa. Belum ada yang bisa menyamai rekor Jayabaya," tutur Aris.
[Gambas:Video 20detik]
Banyak keuntungan yang didapatnya melalui prestasi dara jawara itu. Terutama pundi-pundi rupiah dari setiap perlombaan yang jumlahnya puluhan juta setiap perlombaan.
"Rata-rata kan setiap perlombaan total hadiah Rp 75 juta sampai ratusan juta tergantung pesertanya," ujar Aris.
Alasan Robby Tebus JayabayaRobby punya alasan yang mendasarinya nekat merogoh kocek dalam-dalam untuk membawa pulang Jayabaya ke kandangnya. Ia bahkan sudah mengamati Jayabaya sejak 2018.
"Saya ambil keputusan tidak gampang. bukan burung murah, saya mempelajari burung itu dari 2018," kata Robby saat dihubungi, Senin (1/7).
Dalam pengamatannya selama setahun, Jayabaya istimewa. Jayabaya konsisten memenangi berbagai kontes nasional. Persentase kemenangannya bahkan mencapai 70 - 80 persen.
Mobil NyelenehSetelah pernah mencuri perhatian publik dengan mobil bermuka dua, Roni Gunawan kembali berimprovisasi. Ia kembali menyulap sebuah mobil yang memiliki roda delapan.
Roni menuturkan, dia telah mulai membangun mobil roda delapan itu sejak 29 Agustus 2018 lalu. Dia memanfaatkan mobil Toyota All New Limo 2013 yang dulunya dioperasikan sebagai taksi sebagai media ekspresi modifikasinya.
Untuk mewujudkan ide gilanya itu, dia dibantu dua orang mekanik. Beberapa ubahan ekstrem dia lakukan agar mobil ini memiliki ciri khas khusus. Contohnya dari empat pintu diubah menjadi dua pintu dan paling menonjol di bagian roda belakang.
Dari asalnya hanya terdapat dua roda, kini dipasang sebanyak enam roda. Di masing-masing sisi dipasang tiga roda yang terlihat menumpuk. Hebatnya semua roda belakang itu bisa bergerak. Sehingga total roda yang terpasang ada delapan.
"Bagian yang diubah, body dalam, ubah sasis. Pintu belakang jadi enggak ada. Terus ban juga kita pasang enam di belakang," ucap kepala bengkel GR Taksi tersebut.
Roni Gunawan berpose bareng mobil roda delapan. (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom) |
Untuk cat, dia memilih warna ungu bunglon. Artinya cat itu bisa berubah-ubah tergantung sudut pandang saat melihatnya. Dia juga mengaku, tidak ada alasan khusus untuk warna mobilnya itu.
Roni mengaku, ide pembuatan mobil beroda delapan ini berawal dari coba-coba. Dia juga menyatakan tidak menyiapkan konsep khusus saat melakukan modifikasinya saat ini.
"Konsep ah, enggak dikonsep. Kita modifikasi mobil dua-dua ini kita tidak dikonsep. Hanya coba-coba saja, langsung praktik," ucapnya.
Lebih Sulit Mobil Roda 8 dari Muka 2Roni mengaku, membuat mobil beroda delapan memiliki tingkat kesulitan yang lebih ketimbang mobil bermuka dua. Untuk membuat mobil berwajah dua dia tinggal memotong bagian tengah di masing-masing mobil dan disatukan.
Mobil roda delapan. (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom) |
Sementara dalam pembuatan mobil beroda delapan memerlukan kecermatan. Dia harus mengukur secara presisi dalam proses pemasangan enam roda di bagian belakang.
"Bikin mobil muka dua lebih gampang, tinggal potong tengah-tengah terus dilas yang kuat. Kalau yang ini (mobil roda delapan) kan harus ubah sasis juga. Harus rata antara ban atas dan bawahnya," kata Roni.
Dia menjelaskan, untuk membuat mobil beroda delapan ini dibantu oleh dua orang tukang las dan dua orang tukang cat. Proses pengerjaannya semua dilakukan di Bengkel GR Taksi sebagai tempatnya bekerja.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini