Dara tersebut awalnya dimiliki Aristyo Setiawan. Ia membeli Jayabaya seharga Rp 50 juta dari temannya. Proses jual-beli Jayabaya itu berlangsung pada Jumat 28 Juni 2019. Robby membeli Jayabaya menggunakan giro.
Proses melatih merpati untuk dilombakan tidaklah mudah. Bagi Aris butuh waktu sekitar setahun untuk memantapkannya. Jayabaya dilatih menjadi spesialisasi merpati tinggi 'kolong meja'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Jayabaya berusia dua tahun. Sudah banyak prestasi yang Jayabaya rengkuh. Mulai masuk 10 besar hingga juara 1 buruk terbaik perlombaan yang rutin digelar Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI).
Aksi merpati Jayabaya bisa disaksikan dalam video di bawah.
Prestasi tertinggi yang pernah Jayabaya sabet yaitu Juara 1 Klasmen PMTI 2018. Baru satu tahun mengikuti perlombaan di kancah nasional, Jayabaya mendapatkan belasan prestasi. Ini merupakan rekor luar biasa untuk merpati seumuran Jayabaya.
"Jadi istilahnya setiap ikut lomba, pasti minimal masuk 10 besar lah, ada beberapa juara satu juga. Tahun lalu juara satu klasemen nasional," ujar Aris.
Pamornya sebagai burung juara pun membuat harganya selangit. Jayabaya tidaklah selalu menjadi yang terbaik. Tapi konsistensinya dalam setiap lomba menjadi daya tarik tersendiri. Inilah salah satu alasan yang membuat Robby ingin memiliki Jayabaya.
"Dalam setahun, dia bisa ikut 15 sampai 20 kali lomba. Persentase kemenangannya 70 persen sampai 80 persen," tutur Robby.
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini