AR berpenampilan cukup glamor saat datang ke Unit PPA sekitar pukul 10.00 WIB. Dia memakai celana panjang hitam dan busana atas warna abu-abu yang mengkilat. Rambutnya yang lurus sepunggung nampak dicat pirang sebagian.
Dia juga memakai kacamata hitam dan membawa 2 tas sekaligus. Tas warna putih dia sangkutkan di pundaknya. Sementara tas lebih besar berwarna kuning dia gunakan menutupi wajahnya saat keluar dari ruangan Unit PPA Satreskrim Polres Mojokerto pukul 12.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Dewa Putu Prima mengatakan AR yang diperiksa hari ini merupakan majikan korban. Menurut Dewa, gadis 15 tahun asal Kecamatan Jatirejo, Mojokerto itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah AR.
"Hari ini kami sudah periksa seorang saksi majikan korban. Memang dia menyatakan korban bekerja sebagai asisten rumah tangganya di rumah," kata Dewa kepada wartawan di kantornya, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Rabu (27/11/2019).
Pemeriksaan AR dilakukan menyusul informasi yang disampaikan korban kepada penyidik. Gadis 15 tahun itu mengaku diantar AR ke tempat praktik dr AND di Kecamatan Mojosari, Mojokerto pada 26 Agustus 2019. Saat itulah korban diduga diperkosa oleh AND.
Sayangnya, saat diperiksa selama 2 jam lebih di Unit PPA, AR menampik tudingan korban. "Yang bersangkutan (AR) tak tahu menahu dengan kejadian yang dilaporkan korban," terang Dewa.
AR baru pertama kali diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerkosaan dr AND terhadap gadis 15 tahun. Wanita berparas ayu ini sempat mangkir dari panggilan penyidik.
"Sementara (pemeriksaan AR) cukup, nanti tergantung pengembangan penyidikan," tandasnya.
Kasus dugaan pemerkosaan ini mencuat setelah ibu korban melaporkan dr AND ke Polres Mojokerto, Senin (18/11). Oknum dokter yang bertatus PNS di Pemkab Mojokerto ini diduga memerkosa seorang gadis berusia 15 tahun pada 26 Agustus 2019.
Polisi telah menaikkan kasus dugaan pemerkosaan ini ke tahap penyidikan. Hasil visum korban dari RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari telah didapatkan petugas. Selain dugaan pemerkosaan, polisi juga mengembangkan kasus ini ke indikasi perdagangan anak.
Simak Video "Cabul! Ingin Pulang ke Rumah, Santriwati Ini Malah Diperkosa"
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini