Yogyakarta - Teror tawon jenis
Vespa affinis yang oleh warga setempat disebut tawon
endhas atau tawon
baluh semakin menjadi-jadi di Jateng dan DIY. Ratusan laporan disampaikan warga yang terganggu atau diserang tawon. Bahkan sebulan terakhir empat orang tewas akibat serangan itu.
Kabupaten Klaten merupakan daerah yang paling parah. Pemkab Klaten mencatat laporan sarang tawon
Vespa affinis sejak 2016 hingga saat ini sebanyak 667 kasus. Sedangkan sejak 2017 terdapat 10 orang tewas akibat sengatan tawon
endhas itu.
Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten Sugeng Haryanto menjelaskan kasus tawon muncul pertama kali dengan laporan adanya sarang pada akhir 2016 sebanyak satu laporan. Berlanjut pada 2017, ada 217 kasus dengan seorang korban meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikutnya pada 2018 ada 207 kasus sarang dengan korban meninggal tujuh orang dan yang dirawat di rumah sakit lebih dari 250 orang. Sedangkan pada tahun ini, tercatat ada 242 temuan sarang tawon dengan dua orang korban meninggal dunia. Dua orang lainnya dirawat di rumah sakit dan masih ada 40 laporan belum tertangani.
Laporan serangan mematikan terakhir terjadi di Kabupaten Pemalang. Pasangan Suwaryo dan Endriyati di Desa Kebandaran, Bodeh, Pemalang,
tewas mengenaskan akibat diserang ratusan tawon. Keduanya diserang ratusan tawon saat melintas di area pemakaman desa setempat.
Pemkab Pemalang mencatat ada sembilan korban meninggal sejak 2018. "Korban warga meninggal ada sembilan orang akibat sengatan tawon yang sama (tawon
Vespa)," kata Korlap Damkar Pemalang Sonhaji.
Tawon
Vespa juga merebak di Kabupaten Sukoharjo yang berbatasan dengan Klaten. "Di Sukoharjo sebenarnya juga cukup banyak. Tahun ini sudah ada
400 titik kami musnahkan," Kabid Damkar Satpol PP Sukoharjo Margono sembari menambahkan masih ada beberapa laporan yang antre untuk dieksekusi.
Di Bantul, DIY, sepanjang tahun ini BPBD setempat telah melakukan
operasi tangkap tawon (OTT) di 203 titik. Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan OTT adalah layanan tambahan dari BPBD kepada masyarakat dan sudah bergulir 2 tahun dengan sistem merespons aduan warga akan adanya sarang tawon.
Koloni tawon
Vespa juga mulai merambah Colomadu, daerah di Kabupaten Karanganyar yang berdekatan dengan Klaten. Sudah lumayan banyak merebak di Colomadu, tapi memang nggak sebanyak di Klaten. Tapi menyebar di sejumlah daerah di sekitar Klaten," kata anggota relawan Tebas, Himawan Agung Hartanto.
Di Kudus juga terjadi
gangguan serangan tawon ini. Selama November ini, sudah dilaporkan ada sembilan kasus yang tercatat oleh BPBD setempat.
Di Boyolali juga tak kurang ngeri. Bahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengaku hampir setiap malam mendapatkan panggilan warga untuk memusnahkan sarang tawon. "Semalam rata-rata 2 atau 3 sarang tawon (dimusnahkan)," kata Ketua TRC BPBD Boyolali Edy Marwanto.
Bukan kali ini saja sebenarnya terjadi serangan tawon. Tahun lalu, jalur pendakian ke Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunungkidul ditutup sementara. Hal itu karena ribuan lebah madu jenis tawon menyerang warga dan pengelola tempat wisata tersebut. Lebah mengamuk karena sarangnya diganggu oleh burung elang.
Simak Video "Tawon Vespa Serang 2 Anak, Damkar Turun Tangan"
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini