Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, OTT adalah layanan tambahan dari BPBD kepada masyarakat dan sudah bergulir 2 tahun dengan sistem merespons aduan warga akan adanya sarang tawon.
"Kalau kami (OTT) kan menunggu, karena tupoksi kami bukan di bidang itu (menangkap tawon). Tapi manakala ada masyarakat minta bantuan untuk mengevakuasi kami siap membantu dengan mengeksekusi itu (sarang tawon Vespa)," katanya kepada detikcom, Selasa (26/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menyebutkan sejak awal tahun 2019 hingga bulan ini, BPBD mencatat telah melakukan OTT di ratusan titik. Sedangan untuk data OTT 2 tahun sebelumnya, ia belum bisa menyampaikan karena maraknya keberadaan tawon Vespa dimulai tahun ini.
"Dari awal tahun 2019 sampai sekarang terdata 203 titik lokasi OTT, itu belum termasuk yang animal rescue," ujarnya.
![]() |
Ia meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan sarang tawon Vespa atau menjadi korban serangan tawon itu agar melaporkan ke BPBD atau pihak terkait lainnya.
"Kalau yang terkait dengan korban yang sampai meninggal, alhamdulilah tidak ada," imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Pusdalops BPBD Bantul, Aka Luk-luk Firmansyah, menambahkan untuk tahun ini memang mulai marak laporan adanya sarang tawon Vespa.
"Untuk OTT sendiri kebanyakan (sarang) tawon Vespa, hampir 99 persen itu. Selain tawon Vespa ada lainnya, seperti tawon madu, tapi hanya 1 hingga 2 (sarang tawon) saja," katanya.
Aka menambahkan, masyarakat yang merasa terancam akan keberadaan sarang tawon Vespa atau menjadi korban serangan tawon tersebut dapat langsung menghubungi BPBD melalui nomor 112, atau 0274-6462100.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini