Cerita Aulia dan Sinde, Istri-istri yang Sewa Assassin Bunuh Suami

Round-Up

Cerita Aulia dan Sinde, Istri-istri yang Sewa Assassin Bunuh Suami

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 03 Sep 2019 07:30 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Sepekan belakangan ini, terdapat kasus pembunuhan yang diotaki oleh sang istri untuk menghabisi nyawa suaminya sendiri. Istri-istri ini bahkan sampai menyewa assassin alias pembunuh bayaran untuk bunuh suami.

Mereka ada Aulia Kesuma dan Sinde Silitonga. Kasus Aulia Kesuma geger lantaran suaminya dibunuh lalu dibakar di dalam mobil. Sementara Sinde ingin memberi pelajaran kepada suaminya lantaran sering bertengkar.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom merangkum cerita Aulia dan Sinde yang menyewa assassin untuk bunuh suami. Kasus pembunuhan yang menjerat Aulia dilakukan pada, Sabtu (24/8).

Aulia menyewa empat eksekutor untuk menghabisi suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23). Keempat eksekutor disewa dengan ratusan juta.

Awalnya, dua eksekutor yang berasal dari Lampung disewa Aulia untuk melakukan bersih-bersih gudang di rumahnya. Namun, ketika disampai di Jakarta, Aulia justru memintanya untuk membunuh Pupung dan Dana.

"Sampai di sini (di Jakarta) perencanaannya berubah dan diiming-imingi Rp 200 juta, mereka tertarik," ungkap kata Dir Krimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/9/2019).





Pembunuhan yang diotaki Aulia ini dilakukan di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Setelah dibunuh, jasad kedua korban dibakar di dalam mobil di kawasan Cidahu, Sukabumi. Saat ditangkap polisi, Aulia sempat membuat alibi. Dia mengaku tidak mengetahui keberadaan suami dan anak tirinya.

Usut punya usut, rupanya Aulia memiliki utang Rp 10 miliar untuk usaha restoran. Aulia disebut berhutang dengan jaminan dua sertifikat, yakni rumah dan bengkel, milik suaminya.



"Utang ini dilakukan oleh saudari AU (Aulia) untuk usaha restoran. Di top up sampai Rp 1 miliar itu gagal dan di top up lagi sampai Rp 10 miliar dengan jaminan dua sertifikat milik suaminya," kata Suyudi.

Akibat utang yang terlalu banyak itu, Aulia meminta suaminya untuk menjual rumah miliknya untuk menutupi utang-utangnya itu. Namun, permintaan Aulia ditolak Pupung. Hal itu yang membuat Aulia berniat menghabisi nyawa suaminya.

"Akhirnya tersangka ini mencari dukun untuk menyantet korban biar meninggal," kata Argo.





Rencana soal santet itu urung. Hingga akhirnya mengambil jalan pintas dengan menyewa eksekutor. Sebelum membunuh, Aulia membius suaminya dengan cara mencampur 30 butir obat tidur ke jus tomat yang memang sering diminum oleh Pupung. Setelah tak sadarkan diri, Pupung dibekap hingga tewas.

Cara itu pula yang digunakan untuk membuat Dana tidak sadarkan diri sebelum tewas. Dana meminum jus tomat yang sama, namun tidak sampai habis. Karena masih sadarkan diri, Dana akhirnya diajak menenggak miras yang juga sudah dicampur obat tidur. Keduanya akhirnya tewas di tangan Aulia hingga akhirnya dibakar.



Lain dengan kasus Aulisa, perkara yang menjerat Sinde karena keributan rumah tangga. Sinde membayar dua pria untuk membunuh suaminya karena kerap bertengkar.

Namun rupanya target awal hanya untuk sekadar melukai. Pembunuh bayaran itupun hanya menerima Rp 50 ribu per orang.

"Kalau dari keterangan sementara ini, target awalnya bukan untuk membunuh, tapi hanya sekadar memberi pelajaran ke korban," kata Kasat Reskrim Polres Siak AKP Faizal Ramdani kepada detikcom.





Faizal menyebutkan, keterangan sementara dari dua pelaku eksekutor, Roberto Manulang dan Linus, mereka mendapat order dari Sinde Silitonga yang tak lain istri korban.

Keduanya menyediakan alat untuk menghajar Marison. Mereka menyerang korban malam hari di rumahnya di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.



Polisi menyebut korban sempat keluar dari rumahnya untuk menyelamatkan diri. Namun karena luka parah, korban akhirnya meninggal dunia.

"Namun pagi harinya sekitar jam 07.00 WIB korban tewas," kata Faizal.
Halaman 2 dari 4
(idn/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads