"Dalam kasus pembunuhan ini, kita mengamankan tiga orang. Dua pria selaku eksekutor, satu wanita yang tak lain istri dari korban," kata Kapolres Sungai Api, Iptu Yuda Efiar kepada detikcom, Senin (2/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi istrinya ini awalnya membuat laporan ke Polsek bahwa terjadi perampokan di rumahnya. Dia mengaku ada 3 orang yang masuk dalam rumahnya yang dalam kondisi gelap," kata Yuda.
Dari laporan inilah, polisi merasa ada yang janggal. Dalam kondisi gelap, sang istri bisa menghitung orang yang masuk dalam rumahnya.
"Dan anehnya, suaminya ini dianiaya dan sempat melarikan diri. Sedangkan istrinya sama sekali tidak ada mengalami luka apapun. Suaminya mengalami luka benda tajam, akhirnya tewas," kata Yuda.
Polsek Sungai Apit kemudian melakukan pengembangan atas laporan istrinya yang janggal tersebut. Dari sejumlah informasi, sebelum malam kejadian, istri korban diantarkan pulang ke rumahnya oleh pelaku Roberto.
"Keesokan harinya kita cari Roberto dan berhasil kita amankan bersama satu pelaku lagi, Linus Harefa. Hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengakui telah menganiaya korban Marison. Penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia ini atas perintah Sinde Silitonga ((45) yang tak lain statusnya istri kedua korban," kata Yuda.
Yuda mengungkapkan, untuk menutupi jejak sebagai orang yang menyuruh membunuh suaminya,Sinde ikut dalam proses pemakaman suaminya di Kabupaten Kampar, pada Minggu (1/9). Dari keterangan istri korban, kata Yuda, dia memang sengaja menyuruh dua pelaku untuk menganiaya suaminya.
"Tadi malam akhirnya istri korban Sinde Silitonga kita amankan. Dan saat ini dia (Sinde) kita titipkan di Mapolres Siak, karena ruang tahanan kita tidak memungkinkan," kata Yuda.
"Alasan sementara ini, mereka sering bertengkar. Karena Sinde ini statusnya istri kedua," pungkas dia.
Simak Video Saksi Mata: Aulia Kesuma Tega Bunuh Suami & Anak Tiri
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini