Jakarta - Geovanni Kelvin (25), pelaku pembakaran Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana (23) ikut terbakar saat dirinya membakar mobil berisi jenazah korban. Kelvin ikut terbakar karena dirinya masih berada di dalam mobil saat membakar mobil itu.
Dir Krimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan saat tersangka Aulia Kesuma dan Kelvin mengarah ke Sukabumi untuk membakar mobil berisi 2 jenazah itu, mereka sempat membeli 8 botol bensin dengan ukuran 1 botol sama dengan 1 liter bensin. 8 botol bensin itu digunakan Kelvin untuk membakar mobil dan 2 jenazah itu.
"Tanggal 25 Agustus, Aulia dan Kelvin kembali ke rumah dan membawa (korban) ke Sukabumi. Aulia membeli 8 botol bensin di Fatmawati," kata Suyudi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aulia memerintahkan Kelvin untuk membakar mobil korban dengan posisi mengarah ke jurang. Setelah dibakar, maunya didorong ke jurang," sambungnya
Akhirnya Kelvin menuruti kemauan Aulia dan ia membakar mobil tersebut. Saat hendak membakar mobil tersebut, posisi Kelvin masih berada di dalam mobil tepatnya di kursi kemudi mobil.
"Kelvin masih di dalam posisi kemudi, dia bakar 8 botol bensin di dalam itu. Saat dibakar itu langsung terbakar mengenai Kelvin," kata Suyudi.
Suyudi menyebut Kelvin bisa menyelamatkan diri dan masuk ke dalam mobil yang dibawa oleh Aulia. Karena panik, Aulia dan Kelvin langsung kabur dan tidak sempat mendorong mobil yang terbakar itu ke jurang.
"Kelvin mukanya terbakar, kakinya terbakar. Dia bisa selamatkan diri tapi diri tapi mobilnya nggak didorong ke jurang karena panik," jelas Suyudi.
Kelvin kemudian meminta Aulia untuk mengantarkannya ke rumah sakit yang berada di Jakarta. Sebab, Kelvin takut ketahuan polisi jika dirinya berobat di rumah sakit yang berada di Sukabumi.
"Dia lari ke Jakarta untuk berobat. Tadinya mau berobat di Sukabumi tapi takut ketahuan," pungkas Suyudi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini