Menurut pejabat-pejabat AS yang tidak disebut namanya seperti diberitakan media The Wall Street Journal dan dilansir AFP, Sabtu (6/4/2019), pemerintahan Presiden Donald Trump akan mengumumkan keputusan yang telah lama dipertimbangkan itu pekan depan, atau secepatnya pada Senin (8/4) waktu setempat.
Korps Garda Revolusi Iran dibentuk setelah revolusi Islam tahun 1979 dengan misi untuk melindungi ulama Syiah yang memerintah Iran. Pasukan Garda Revolusi Iran merupakan organisasi keamanan yang paling berkuasa yang mengendalikan sejumlah sektor perekonomian Iran dan memiliki pengaruh sangat luas dalam sistem politik Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cengkeraman Bisnis Garda Revolusi di Iran |
Dilaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo merupakan sosok yang mendorong kebijakan keras AS terhadap Iran. Keputusan AS memasukkan Garda Revolusi Iran dalam daftar organisasi teroris internasional ini bertepatan dengan setahun keputusan Trump menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran tahun 2015. AS pun kemudian menerapkan kembali sanksi-sanksi yang dulunya melumpuhkan perekonomian Iran.
Sebelumnya pada tahun 2007, Departemen Keuangan AS menetapkan Pasukan Quds, unit dalam Pasukan Garda Revolusi Iran yang melakukan operasi militer di luar negeri, sebagai pendukung organisasi teroris dan pemberontak.
Tonton juga video Buntut Akui Golan Jadi Wilayah Israel, AS 'Diserang':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini