"Saya lihat foto pelaku yang tersebar di media sosial Facebook dan Instagram. Dalam foto itu menunjukkan kalau mobil adik saya ini dipakai untuk jalan-jalan oleh para pelaku dengan pacarnya. Foto itu kami dapat setelah perampokan," kata Romawi Adnan, kakak ipar Tri, saat ditemui detikcom, Senin (2/4/2018).
Pihak keluarga bisa mengenali mobil karena memiliki jok berwarna merah. Warna itu sesuai dengan warna jok mobil Avanza dikendarai Tri sebelum menghilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tyas akhirnya menyerahkan diri ke polisi pada Sabtu (31/3). Kepada polisi Tyas mengaku masih menjalani aktivitas sebagai mahasiswa Universitas Sriwijaya usai menghabisi nyawa Tri.
"Saya tetap kuliah seperti biasa setelah kejadian. Bahkan sebelum menyerahkan diri pada Sabtu (31/3) malam, saya juga masih kuliah siangnya. Pulang kuliah baru saya sampaikan sama orang tua untuk menyerahkan diri karena baca berita dan ketakutan," jelas Tyas saat diperiksa oleh penyidik Subdit Jatanras di Mapolda Sumsel, kemarin.
Polisi sendiri berhasil menangkap dua dari keempat pelaku, yakni Poiman dan Bayu Irwansyah di Palembang dan Banyuasin pada Kamis (29/3) malam. Namun sayang, Poiman ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap. Sementara satu pelaku lain, Hengki Sulaiman (21) saat ini masih buron.
"Saya sebenarnya takut ditembak seperti Poiman. Tetapi sebelum Poiman dan Bayu ditangkap, saya sudah mau nyerah karena terus dihantui rasa takut. Bahkan saya sudah sampaikan sama teman di kampus kalau saya pelaku pembunuhan sopir Go-Car," terang Tyas.
Tri dikabarkan hilang setelah mengantar penumpang pada Kamis (15/2). Saat itu, Tri mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin. Setelah mengantar penumpang, Tri tidak lagi diketahui kabar beritanya.
Keluarga yang panik karena tak kunjung ada kabar langsung melapor ke Polresta Palembang. Selanjutnya kasus ditangani Polda Sumsel dan berhasil menemukan jasad korban.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini