"Yang eksekusi itu Poniman dan Hengki, saya hanya pegang tangan dan kaki saja. Termasuk yang memesan Go-Car dan juga buang mayat ke Muara Sungang itu mereka berdua, Bayu pegang kaki korban karena sempat melawan," kata Tyas saat diperiksa oleh penyidik Subdit Jatanras di Mapolda Sumsel, Senin (2/4/2018).
Saat dijerat itulah korban sempat berteriak dan minta pertolongan dengan menekan klakson mobil. Bahkan pelaku sempat mengucapakan kata terakhir sebelum akhirnya tewas.
"Jangan bunuh saya. Kalau mau ambil uang, mobil dan harta ambillah. Tetapi tolong jangan bunuh saya. Saya masih ada anak dan istri," kata Tyas menirukan perkataan terakhir korban saat dalam kondisi dijerat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poniman dan Hengki semakin keras menarik tambang di leher korban yang duduk di kursi kemudi mobil. Sampai akhirnya korban tidak berdaya dan tewas di dalam mobilnya sendiri.
Setelah korban tewas, keempat pelaku sempat berembuk untuk membuang jasad korban. Tyas mengusulkan agar korban dikibur secara layak. Tetapi tiga teman lainnya menolak, dengan alasan keamanan dan takut dilihat orang lain.
"Saya usul untuk dimakamkan dengan layak, tapi yang lain menolak. Akhirnya dibuang ke Muara Sungsang, itu juga Poniman dan Hengki yang angkat mayat dan saya bersama Bayu tunggu di mobil," kata Tyas mengingat kembali saat membuang jasad korban. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini