Pelaku bernama Bayu ditembak di bagian kaki. Satu pelaku lainnya, yakni Tyas Dryantama menyerahkan diri ke polisi dengan diantar ayahnya.
Satu orang pelaku bernama Hengki Sulaiman kini masih diburu polisi. Polisi mengaku sudah mendeteksi Hengki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ratusan Driver Minta Polisi Ungkap Kasus Hilangnya Try
Foto: Raja Adil/detikcom
|
Saat itu, Try sudah hilang tanpa kabar berita selama 40 hari. Try mulai menghilang usai mengantar penumpang pada Kamis (15/2/2018) lalu. Saat itu, Try mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin. Ratusan sopir taksi menunjukkan solidaritasnya dengan berhenti beroperasi pada hari itu.
"Mas Try ini hilang sudah 40 hari lebih, sampai saat ini belum ada kejelasannya. Untuk itulah kami datang menanyakan kasus ini, karena sebelumnya dari Polda Sumsel janji hanya butuh waktu 5 hari. Tapi sampai sekarang tak ada kejelasan," kata koordinator aksi, Edi Medan saat ditemui di halaman Mapolda Sumsel, Kamis (22/3/2018).
Saat itu, penyidik telah menemukan telepon seluler milik Try. Namun kasus tersebut masih jalan di tempat dan belum ada perkembangannya.
"Kami minta kasus hilangnya Mas Try ini cepat terungkap. Jangan sampai jadi kecemasan bagi driver lain saat menarik penumpang karena ada rasa ketakutan," sambung Edi.
Setelah demo di Mapolda Sumsel, para driver bergeser ke kantor Gojek Indonesia cabang Palembang di Jalan Basuki Rahmat. Di kantor tersebut massa menuntut perusahaan untuk ikut bertanggungjawab atas hilangnya korban.
2. Jasad Try Ditemukan dalam Bentuk Tulang-Belulang
Foto: Raja Adil Siregar/detikcom
|
"Kerangka korban ini ditemukan setelah kita menangkap dua pelaku pada Kamis malam dan langsung dilakukan interogasi dan pengembangan," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Selamet Widodo di Rumah Sakit Bhayangkara, Sabtu (31/3/2018).
Pelaku mengaku membuang jasad korban di tepi Sungai Musi, Desa Muara Sungsang, Banyuasin. Pada Jumat (30/3) sekitar pukul 16.30 WIB, polisi dan tim forensik melakukan evakuasi kerangka korban.
Polda Sumsel bersama tim forensik lalu mengevakuasi 16 potong tulang milik korban. Setelah beredarnya informasi ditemukannya Try, ratusan sopir Go-Car yang ada di Kota Palembang pun langsung merapat ke RS Bhayangkara. Mereka datang sebagai bentuk solidaritas dan untuk mengucapkan belasungkawa. Keluarga korban juga ikut datang ke RS Bhayangkara.
3. Pembunuhan Try Direncanakan, Otak Kejahatannya Mahasiswa
Foto: Raja Adil Siregar/detikcom
|
Dari situ diketahui pembunuhan Try sudah direncanakan. Para pelaku membagi tugas. Otak kejahatan tersebut ialah seorang mahasiswa bernama Tyas.
"Ini sudah direncanakan. Ada yang buat akun, ada yang pesan, dan semua sudah bagi tugas. Tapi peran penting ada pada Poiman serta seorang mahasiswa inisial TY, yang saat ini menjadi buron," terang Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnian Adinegara di Bhayangkara Palembang, Sabtu (31/3/2018).
Para pelaku menghabisi nyawa Try secara sadis. Pelaku sempat menjerat leher korban. Korban yang minta tolong pun tak dihiraukan para pelaku. Jasad korban akhirnya dibuang ke tepi Sungai Musi.
Setelah pelaku membuang jasad korban, mobil korban jenis Avanza pun langsung disembunyikan dan diganti dengan pelat nomor palsu. Pelaku berencana menjual mobil tersebut setelah situasi benar-benar aman.
"Saya ultimatum dua tersangka lain yang belum ditangkap untuk segera menyerah atau kami tangkap hidup atau mati," kata Zulkarnain tegas.
4. Mahasiswa Otak Pembunuhan Driver Go-Car Serahkan Diri
Tyas Dryantama, otak pelaku pembunuhan driver Go-Car serahkan diri ke polisi (Foto: ist.)
|
"Dia sudah tahu dari media jika beberapa temannya ditangkap, bahkan ada yang meninggal. Sehingga pelaku ini menemui orang tuanya dan meminta untuk diantar menyerahkan diri karena ketakutan," kata Kasubdit Jatanras Polda Sumsel, AKBP Erlin Tangjaya, Minggu (01/4/2018).
Setibanya di Mapolda, Tyas langsung diperiksa oleh penyidik untuk mendalami keterlibatan di kasus pembunuhan sopir Go-Car, Try. Tyas merupakan salah satu mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Palembang. Polisi menyabut Tyas sebagai salah satu otak pelaku pembunuhan Try.
"Tyas itu yang pegang tangan si korban di dalam mobil saat pelaku Poniman mau jerat leher korban pakai tali. Sedangkan Bayu memegang bagian kaki dan tubuh lain bersama pelaku HS, yang masih jadi buronan kami. Ini memang sudah mereka rencanakan dengan bagi tugas dari awal," kata Kasubdit III Jatantas Dit Reskrimum Polda Sumsel, AKBP Erlin Tangjaya, Minggu (01/4/2018).
Setelah membunuh Try, Tyas dan tiga teman lainnya pulang ke rumah masing-masing. Tyas menyerahkan seluruh hasil rampokan kepada ketiga temannya untuk penyelesaian.
Keesokan harinya, Tyas tetap berkuliah di Jurusan Ekonomi Pembangunan Unsri, yang berada di Indralaya, Ogan Ilir. Ia melakukan aktivitas seperti biasa bahkan sampai sehari sebelum akhirnya menyerahkan diri.
Perbuatan Tyas membuat nama baik kampus tercoreng. Dekan FE Unsri, Prof Taufik Marwa mengusulkan pemecatan ini pada pihak rektorat. Rektor Unsri, Anis Asegaf kemudian menyetujui pemecatan Tyas.
5. Satu Pelaku Pembunuhan Masih Buron
Hengki Sulaiman, pelaku pembunuhan driver Go-Car masih diburu polisi (Foto: ist.)
|
"Saya ultimatum dua tersangka lain yang belum ditangkap untuk segera menyerah atau kami tangkap hidup atau mati," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnian Adinegara di Bhayangkara Palembang, Sabtu (31/3/2018).
6. Mobil Korban Digunakan untuk Pacaran dan Gaya-gayaan Pelaku
Foto: Raja Adil Siregar/detikcom
|
"Saya lihat foto pelaku yang tersebar di media sosial Facebook dan Instagram. Dalam foto itu menunjukkan kalau mobil adik saya ini dipakai untuk jalan-jalan oleh para pelaku dengan pacarnya. Foto itu kami dapat setelah perampokan," kata kakak ipar korban, Romawi Adnan, saat ditemui detikcom, Senin (2/4/2018).
Selain itu, keluarga juga mengenali body mobil meski sudah ditambahi stiker.
"Kami mengenali dari jok mobil dan juga ada stiker yang ditambahi di belakang body mobil. Itu jelas mobil adik ipar saya, tapi sekarang sudah diganti biar nggak dikenali. Begitu juga dengan plat mobil yang awalnya plat Sumsel manjadi plat Lampung," kata Romawi membenarkan foto yang diterima detikcom.