"Saya lihat foto pelaku yang tersebar di media sosial Facebook dan Instagram. Dalam foto itu menunjukkan kalau mobil adik saya ini dipakai untuk jalan-jalan oleh para pelaku dengan pacarnya. Foto itu kami dapat setelah perampokan," kata kakak ipar korban, Romawi Adnan, saat ditemui detikcom, Senin (2/4/2018).
Ciri-ciri mobil korban dikenali keluarga karena memiliki jok warna merah. Warna ini sesuai dengan warna jok mobil Avanza milik korban yang hilang secara bersamaan. Begitu juga dengan body mobil yang ternyata ditambahi stiker.
"Kami mengenali dari jok mobil dan juga ada stiker yang ditambahi di belakang body mobil. Itu jelas mobil adik ipar saya, tapi sekarang sudah diganti biar nggak dikenali. Begitu juga dengan plat mobil yang awalnya plat Sumsel manjadi plat Lampung," kata Romawi membenarkan foto yang diterima detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk 16 buah tulang korban yang telah dievakuasi di tepian sungai Musi, Desa Muara Sungsang, Banyuasin, keluarga akan langsung memakamkan setelah mendapat izin kepolisian.
"Ini masih menunggu izin dari polisi dulu, nanti kalau susah mendapat izin baru kami makamkan di TPU Kamboja. Untuk sisa tulang yang belum ditemukan nanti menyusul saja," imbuh Romawi yang sengaja datang dari Bangka Belitung ini.
Sementara Kasubdit III Jatanras, AKBP Erlin Tangjaya mengaku saat ini penyidik masih mendalami motif perampokan. Termasuk mendalami apakah benar mobil digunakan untuk 'mejeng' oleh para pelaku.
"Informasinya begitu. Masih kami dalami dulu motifnya apakah untuk gaya-gayaan atau ada motif lain karena mereka baru ditangkap dan masih ada satu lagi yang buron," kata Erlin.
Untuk mobil korban yang ditemukan di Lalan, Musi Banyuasin, setelah pelaku ditangkap, saat ini telah dibawa ke Polda Sumsel. Butuh waktu 2 hari bagi tim dari Subdit Jatanras untuk membawa keluar karena kondisi jalan yang rusak parah.
Tiga pelaku yang ditangkap yakni, Poniman (21) dan Bayu Irwansyah (20). Poniman tewas usai ditembak petugas karena melawan saat ditangkap. Selanjutnya ada seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Palembang, Tyas Dryantama (19). Dia menyerahkan diri pada Sabtu (31/) sekitar Pukul 19.30 WIB karena merasa takut setelah kedua temannya ditangkap.
Untuk Hengki Sulaiman (21), saat ini masih menjadi buronan. Polisi memastikan akan menangkap pelaku hidup atau mati jika tidak segera menyerahkan diri. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini