Lembaga survei Indopolling Network menggelar simulasi pencoblosan untuk Pilkada Jakarta. Hasilnya, pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dibandingkan dua paslon lainnya.
Simulasi dilakukan menggunakan kertas suara sejak 8-15 November 2024. Ada sebanyak 880 responden yang dipilih menggunakan metodologi multistage random sampling. Margin of error sebesar plus-minus 3,3% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden diberi petanyaan, "Jika Pilkada Jakarta dilaksanakan hari ini, dari gambar kertas suara berikut siapa yang akan ibu/bapak pilih?" Responden diberikan kertas suara lalu dipersilakan mencoblos tanpa diketahui oleh pensurvei dan meminta responden memasukkan kertas suara ke dalam amplop
Pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono mendapat 38,4%. Pasangan nomor urut 2, Dharma-Kun Wardana mendapat 4%. Dan pasangan nomor urut 3, Pramono-Rano Karno mendapat 48,4%. Sementara ada 9,2% responden yang menyatakan tidak tahu dan tak menjawab.
"Jarak elektoral paslon 01 dan 03 memperlihatkan selisih signifikan sebesar 10%, atau lebih dari dua kali margin of error," kata Direktur riset Indopolling, Dewi Arum Nawang Wungu, di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2024).
Arum menjelaskan ditemukan adanya fenomena pemilih yang memilih berdasarkan partai politik di Pilkada Jakarta. Dia menyebut tiga parpol yang dipilih itu yakni PKS, Golkar dan Gerindra.
"Fenomena split-ticket voting ditemukan terutama di kalangan pemilih PKS, Golkar, dan Gerindra. Pemilih dengan latar simpatisan ketiga partai politik tersebut nampak masih lebih banyak yang mendukung pasangan Pram-Doel. Begitupun pemilih mayoritas pemilih PKB. Sebaliknya, hanya 44,0% pemilik PKS, 43,1% pemilih Golkar, dan 48,3% pemilih Gerindra yang mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Paslon nomor 02 nampak belum beranjak dari angka elektoral 4-5%," imbuhnya.
(dek/dnu)