Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengamati dinamika Pilkada 2024. Sebagai Presiden ke-5 RI, Megawati mengingat sikapnya saat menggelar Pemilu langsung untuk pertama kalinya pada 2004. Saat itu, Megawati tidak memihak. Sikapnya yang netral menjadi sebab Pemilu langsung perdana itu berhasil.
"Saya juga mencermati fenomena yang berkembang bahwa Pilkada ini dijadikan momentum untuk unjuk kekuasaan," kata Megawati dari mimbar pengumuman bakal calon kepala daerah di markas PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Megawati kemudian menjelaskan bahwa dirinya adalah pihak yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pemilu dengan metode langsung, bukan metode perwakilan seperti era Orde Baru.
"Saya ini penanggung jawab pemilu langsung lho, ingat lho, dan berhasil dengan baik. Kenapa berhasil dengan baik? Karena saya sebagai presiden tidak menggunakan kekuasaan saya, tapi netral. Netral," kata Megawati disambut tepuk tangan seisi ruangan.
Bahkan Megawati menolak untuk menggugat hasil pemilu saat itu via Mahkamah Konstitusi yang saat itu dipimpin Jimly Asshiddiqie. Dia berpikir soal hak rakyat yang harus segera terlaksana tanpa tertunda rentetan sengketa pemilu.
"Sekarang apakah mau dibodohi lagi? Dan rakyat tidak bodoh lho. Rakyat tidak bodoh lho. Dia punya hati nurani, dia tahu sebenarnya," kata Megawati disambut tepuk tangan.
"Jangan lupa nih, saya ini Presiden ke-5 yang menjalankan yang namanya pemilu langsung dengan sukses sampai hari sekarang," kata Megawati.
(bel/dnu)