"Angka tersebut bertambah sebanyak 62.772 pemilih dibandingkan dengan DPT pemilu 2024 yaitu 8.252.897 pemilih," kata Ketua Divisi Data dan Informasi KPU DKI Jakarta, Fahmi Zikrillah dalam keterangannya, Rabu (29/5/2024).
Rapat kerja pemetaan TPS Pilgub DKI digelar di Sentul, Bogor, mulai 27-29 Mei 2024. Fahmi mengatakan setiap TPS akan diisi paling banyak 600 pemilih. Jumlah tersebut berbeda dengan Pemilu 2024, per TPS diisi paling banyak 300 pemilih.
"Penyusunan daftar pemilih tersebut dilakukan dengan melakukan pemetaan TPS, yaitu membagi pemilih untuk setiap TPS paling banyak 600 orang," ujarnya.
Fahmi mengatakan pemetaan TPS penting untuk dilakukan. Menurutnya hal itu akan berimplikasi terhadap banyak hal.
"Hasil pemetaan TPS ini akan menjadi bahan bagi pemutakhiran data pemilih untuk dicocokkan dan diteliti (coklit) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) pada tanggal 24 Juni hingga 24 Juli mendatang," jelas dia.
"Hasil pemetaan TPS ini menjadi dasar dalam menentukan berapa jumlah pantarlih yang akan direkrut untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih," sambungnya.
Selain itu, kata dia, juga akan berdampak terhadap jumlah TPS yang akan dibentuk pada pilkada 2024. Sebab itu, menurutnya perlu dilakukannya pemetaan TPS.
"Tentu akan berkonsekuensi kepada kebutuhan anggaran pembentukan TPS, rekrutmen KPPS, logistik dan sebagainya," tuturnya.
(amw/rfs)