Dasco Respons Andi Arief Bilang Ada Paksaan saat Tentukan Cawapres Prabowo

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Sabtu, 21 Okt 2023 19:07 WIB
Foto: Ketua Harian Gerindra Dasco. (Dok Istimewa)
Jakarta - Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief menyebut adanya pihak yang memaksakan kehendak dalam proses penentuan cawapres Prabowo Subianto sehingga belum melakukan pendaftaran ke KPU. Merespons ini, Ketua Harian Gerindra Dasco menjelaskan proses penentuan cawapres Prabowo melalui tahap-tahap yang harus dijalani.

"Kalau tanggapan dari saya, penentuan cawapres Prabowo ini kan harus melalui tahapan-tahapan. Dan tahapan-tahapan tersebut sedang dijalani dan tentunya karena rentang waktunya masih cukup banyak sehingga tahapan-tahapan itu dilakukan dengan hati-hati dan cermat," kata Dasco kepada wartawan, Sabtu (21/10/2023).

Wakil Ketua DPR ini menyebut pihaknya memang tak mau terburu-buru dalam memutuskan cawapres Prabowo. Dia meminta berbagai pihak agar sabar dan menunggu pengumuman figur cawapres secara langsung dari Prabowo.

"Kami juga tidak mau terburu-buru karena yang penting persyaratan lalu kemudian tenggat waktu itu tidak dilewati. Dan kami minta juga kepada masyarakat, pendukung, dan simpatisan untuk tetap tenang dan menunggu kabar baiknya dari Pak Prabowo tentang siapa pendampingnya," kata Dasco.

Sebelumnya, Andi Arief mempersoalkan Prabowo belum mendaftar ke KPU. Dia menyebut adanya pihak yang memaksakan kehendak membuat Prabowo masih belum mendaftar ke KPU.

Hal ini disampaikan Andi Arief dalam cuitan akun X yang diterima detikcom, Sabtu (21/10/2023). Andi mulanya menyinggung sudah ada dua bakal paslon yang mendaftar ke KPU, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Ganjar sudah deklarasi bersama cawapresnya dan telah mendaftar di KPU. Anies sudah deklarasi bersama cawapresnya dan telah mendaftar di KPU," tulis Andi.

Andi menyinggung bakal capres usungannya yang belum mendaftarkan diri ke KPU. Menurutnya, Prabowo memiliki pemikiran tersendiri namun ada pihak yang memaksakan kehendaknya.

"Mengapa Prabowo masih belum? Karena ada yang sangat memaksakan kehendaknya sementara Prabowo punya pikiran lain," katanya.

Untuk diketahui, Demokrat merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo sebagai capres. Selain Demokrat, KIM diisi Gerindra, Golkar, PAN, Gelora, PBB, dan Garuda.

Simak juga Video: Rapimnas Golkar: Dukung Gibran Cawapres-Targetkan 20% Suara di Pileg







(fca/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork