Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai usulan koalisi permanen yang disampaikan Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia merupakan serangan balik untuk Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Cak Imin diketahui mengajak tiga menteri melakukan tobat nasuha setelah bencana terjadi di Sumatera.
Mulanya, Adi mengatakan taubat nasuha yang disampaikan Cak Imin seperti ajakan untuk perang. Dia menyinggung respons Bahlil yang menyebut Cak Imin juga perlu melakukan tobat nasuha.
"Tapi karena ini kan yang ngomong adalah Muhaimin Iskandar, kan ngajak perang sebenarnya, karena kan yang disebut itu adalah sejumlah ketua umum partai atau elite partai yang mungkin saat ini dalam banyak hal di-mention oleh publik, dinilai punya kontribusi terkait dengan kerusakan alam yang ada di Sumatera," kata Adi Prayitno dalam acara diskusi Total Politik bertema 'Gejolak Jelang 2026: Dampak Politik Pisau Hukum Prabowo' di ASA Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menteri ESDM, Lingkungan Hidup, dan Kehutanan. Itulah yang kemudian menyebabkan persoalan di Sumatera berbuntut panjang, karena kalau bicara tobat nasuha kata Bahlil, Cak Imin juga layak untuk tobat nasuha," tambahnya.
Kemudian, Adi menyinggung usulan Bahlil terkait koalisi permanen. Dia menilai usulan itu merupakan serangan balik Bahlil ke Cak Imin soal jangan pernah ada orang yang dulunya rival Presiden Prabowo Subianto, tapi kini seakan paling berjasa.
"Hebatnya lagi, Bahlil ini dalam sambutan pidato politiknya tadi malam meminta supaya ada koalisi permanen. Bagi saya, itu adalah serangan balik kepada Cak Imin, serangan balik bahwa jangan pernah ada orang, yang dulunya rival, tidak mendukung, seakan-akan paling punya jasa di pemerintahan hari ini," ucapnya.
Adi menilai pesan koalisi permanen disampaikan Bahlil untuk Cak Imin. Dia menyoroti bergabungnya Cak Imin ke pemerintahan Prabowo yang dilakukan tidak sejak awal, melainkan di tengah jalan.
"Sementara Bahlil bersama Golkar adalah orang yang pertama dengan Pak Prabowo Subianto kemudian mengatakan koalisi permanen itu adalah sebagai pesan sebenarnya kepada Cak Imin, bahwa jangan pernah merasa paling Pak Prabowo, paling dukung pemerintah. Sementara PKB dan Cak Imin itu bergabung di tengah jalan," ujarnya.
Untuk diketahui, usulan Bahlil terkait koalisi permanen itu disampaikannya ke Prabowo di acara puncak HUT ke-61 Partai Golkar, Istora Senayan, Jakarta. Bahlil mengatakan pemerintah butuh penguatan stabilitas.
"Partai Golkar berpandangan Bapak Presiden, bahwa pemerintahan yang kuat dibutuhkan stabilitas. Lewat mimbar yang terhormat ini izinkan kami memberikan saran perlu dibuatkan koalisi permanen," kata Bahlil, Jumat (5/12).
Dalam acara itu, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka turut hadir. Kembali ke Bahlil, ia tak ingin partai-partai yang ada di koalisi saat ini keluar-masuk. Menurutnya, koalisi yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran harus solid.
"Jangan koalisi in-out, jangan koalisi di sana senang di sini senang di mana-mana hatiku senang," kata Bahlil.
Sebelumnya, Menko PM sekaligus Ketum PKB Cak Imin diketahui mengajak tiga menteri melakukan tobat nasuha setelah bencana terjadi di Sumatera. Ajakan Cak Imin itu disampaikan dalam acara 'Workshop Kepala Sekolah Untuk Program SMK Go Global' di Bandung, Senin (1/12).
"Hari ini saya berkirim surat, Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup, untuk sama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy, dan langkah-langkah kita. Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya taubatan nasuha," kata Cak Imin seperti dilihat di akun YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Rabu (3/12).
Pernyataan Cak Imin tersebut disampaikan setelah bencana banjir dan tanah longsor menerjang wilayah Sumatera. Siklon tropis Senyar dinilai sebagai salah satu pemicu, tapi belakangan sorotan tertuju pada kayu gelondongan diduga hasil penggundulan hutan.
"Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi, akibat kelalaian kita sendiri. Semoga yang sedang mengalami musibah segera mendapatkan bantuan, keluarga, dan kesabaran selalu menyertai kita semua. Amin ya rabbal alamin," ucap Cak Imin.











































