Anies Puji AHY: Yang Kuat dan Besar Bukan Cuma Ototnya, tapi Juga Pikirannya

Silvia Ng - detikNews
Kamis, 10 Agu 2023 21:21 WIB
Foto: Anies Baswedan di acara peluncuran buku AHY (Silvia/detikcom)
Jakarta -

Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan memuji Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tak hanya otot, Anies menyebut AHY juga memiliki pikiran yang besar dan kuat.

Hal itu disampaikan Anies kepada AHY saat peluncuran buku AHY bertajuk 'Tetralogi Transformasi AHY: Kumpulan Pemikiran & Gagasan Agus Harimurti Yudhoyono' di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023). Mulanya, Anies bicara soal kesan pertamanya terhadap AHY.

"Jadi muncul di gambar itu pertemuan pertama saya dengan Mas AHY, tahun 2010, lokasinya di Magelang, kegiatannya adalah kegiatan di Taruna Nusantara, pada saat itu saya masih bertugas di kampus waktu itu berbicara di Taruna Nusantara dan kemudian Mas AHY sebagai alumninya hadir bersama di situ. Jadi kita melihat dari dekat pada waktu itu, pertama kali kita ngobrol, kesannya mirip yang disampaikan dengan Pak Sekjen tadi, ini cerdas tapi kaku. Kesan yang pertama kali muncul adalah cerdas, dan masih sampai sekarang makin cerdas, makin gagah," kata Anies saat memberikan testimoni.

Anies mengaku dirinya selalu iri dengan AHY yang rutin berlatih, terbukti dari ototnya yang kuat dan besar. Selain itu, Anies menilai tak hanya ototnya, AHY juga punya pikiran yang kuat dan besar.

"Saya selalu iri kalau salaman sama Mas AHY. Kenapa? Karena genggaman tangannya menunjukkan latihan yang rutin, saya latihannya nggak rutin," ungkap Anies.

"Jadi yang kuat dan besar bukan cuma ototnya, hari ini terbukti adalah pikiran-pikirannya yang kuat dan besar. Ini sekali peluncuran buku langsung 4, mas kalau 10 lagi nomor 14 langsung. Jadi ini pikiran besar dan kita perlu apresiasi secara khusus karena Mas AHY menuliskan pikiran," sambungnya.

Tak hanya itu, Anies juga memuji AHY yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan. Terlebih, kata Anies, AHY mampu menyerap aspirasi rakyat.

"Tapi tidak banyak yang memiliki kemampuan mendengarkan dengan khusyuk dengan baik dan Mas AHY memiliki kemampuan itu, mau mendengarkan, dan itu bukan hanya dalam diskusi saja, tapi saat berkeliling dengan rakyat, dan yang saya maksud dengan dengar itu bukan hearing tapi listening. Kenapa saya bedakan itu? Karena kemudian ketika kembali kita berjumpa, Mas AHY mengutip apa yang didengar, apa yang dikatakan masyarakat dalam perjalanan-perjalanannya tadi," tuturnya.

Anies mengaku sempat khawatir dengan peluncuran buku AHY. Namun, kekhawatiran itu diakui Anies keliru. Sebab, kata Anies, AHY menuliskan gagasan masa depan.

"Beberapa waktu lalu mas, sudah agak panjang, saya menulis bahwa anak muda menuliskan pikiran gagasan untuk masa depan, orang tua menuliskan biografi masa lalu, jadi ketika pada saat saya mendengar Mas AHY akan meluncurkan buku, saya sempat khawatir 'mudah-mudahan bukan biografi', karena kalau biografi, dia bercerita tentang kemarin, yang berhak cerita tentang kemarin adalah yang lain, Pak SBY boleh bercerita tentang kemarin, tapi Mas AHY harus bercerita masa depan," tutur Anies.

"Dan kecurigaan saya keliru, Mas AHY menuliskan gagasan untuk masa depan. Ini keren, karena disini ada aspek bagaimana kita mengubah perjalanan jadi pengalaman dan pengalaman jadi hikmah. Kita semua menjalani, banyak yang menjalani, tapi tidak semua yang kita jalani jadi pengalaman dan tidak semua pengalaman bisa ambil hikmahnya. Ini tetralogi, 4 bukunya," lanjut dia.




(maa/maa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork