Sorot Isu Coblos Partai-Penundaan Pemilu, AHY Ungkit Lagi Wejangan SBY

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 14 Mar 2023 17:00 WIB
Foto: AHY (Agung Pambudhy)
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pihaknya menolak sistem pemilu proporsional tertutup atau coblos partai dan wacana penundaan pemilu. Dia heran wacana-wacana itu muncul dalam waktu berdekatan seolah kebetulan.

"Apa yang sedang terjadi di negeri kita ini? Apakah ini sebuah kebetulan belaka? Keputusan menunda Pemilu tersebut, hadir setelah isu tiga periode, perpanjangan masa jabatan presiden, hingga kontroversi sistem pemilu proporsional tertutup," kata AHY saat menyampaikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

AHY menyinggung pandangan dari Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengingatkan bahwa bangsa tengah diuji. AHY menyerukan bahwa suara rakyat harus didengarkan.

"Kami mencermati wejangan dari Ketua Majelis Tinggi kami, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Bangsa ini tengah diuji. Banyak godaan. Karena itu, jangan ada yang bermain api, terbakar nanti. Mari selamatkan konstitusi dan demokrasi. Mari dengarkan suara rakyat dengan segenap hati kita," katanya.

AHY pun mengungkit soal sikap partainya dan 7 parpol parlemen lain yang menolak sistem pemilu tertutup diberlakukan. Dia mendorong sistem pemilu terbuka tetap diberlakukan.

"Kita juga sedang menunggu proses pengambilan keputusan di MK, terkait sistem Pemilu proporsional terbuka atau tertutup. Kita ingat, Januari lalu, saya bersama 7 pemimpin partai politik lainnya, telah menolak sistem Pemilu proporsional tertutup," katanya.

"Sistem proporsional terbuka adalah produk dari kemajuan kualitas demokrasi," sambungnya.

AHY menekankan sistem pemilu terbuka mendorong hak warga negara untuk dipilih dan memilih. Menurutnya, sistem ini tak seperti sistem proporsional tertutup yang disebutnya seperti membeli kucing dalam karung.

"Sistem ini memungkinkan setiap warga negara yang memiliki hak dipilih, untuk bersaing secara sehat. Membangun hubungan kepercayaan dengan konstituennya," kata AHY.

"Bagi warga negara yang memiliki hak untuk memilih, terbuka ruang untuk mengenal langsung siapa yang akan menjadi wakil rakyatnya. Tidak seperti membeli kucing dalam karung," imbuh dia.

Simak Video 'AHY Tolak Penundaan Pemilu: Apa Iya Ada Plt Presiden?':






(fca/maa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork