Bamsoet Minta Pemilu 2024 Dihitung Lagi, Ini Respons Pimpinan DPR

Dwi Rahmawati - detikNews
Jumat, 09 Des 2022 14:27 WIB
Foto: Sufmi Dasco Ahmad. (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merespons pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) soal pemilu serentak 2024 perlu diperhitungkan lagi. Dasco menekankan sampai saat ini DPR, pemerintah, dan penyelenggara pemilu masih menjalankan tahapan yang telah disepakati.

"Pada saat ini DPR RI dan KPU serta pemerintah masih tetap jalan dalam proses tahapan yang sudah disepakati. Apa yang disampaikan Pak Bamsoet tentunya tidak serta merta mengubah atau otomatis tahapan yang sudah ada," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Dasco menduga apa yang dikatakan Bamsoet berdasarkan dinamika situasi terkini. Ia menyebut pendapat yang dilontarkan Bamsoet sah-sah saja.

"Saya pikir apa yang disampaikan itu namanya juga mengemukakan pendapat (hak) setiap orang dan dijamin oleh Undang-Undang. Ya itu, silakan saja, tetapi kan proses dan tahapan yang berjalan, tetap masih berjalan kan gitu," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Bamsoet bicara penyelenggaraan pemilu kerap memunculkan kondisi politik nasional yang panas sebelum, saat, ataupun setelah pelaksanaannya selesai. Oleh karena itu, dia meminta pelaksanaan Pemilu serentak 2024 harus benar-benar diperhitungkan.

Hal itu diungkapkan Bamsoet saat rilis hasil survei Poltracking, Kamis (8/12/2022). Bamsoet awalnya mendorong kinerja lembaga survei untuk terus memantau pandangan masyarakat terhadap kinerja para lembaga negara untuk dijadikan bahan evaluasi.

"Saya mendorong Poltracking untuk terus melihat keinginan masyarakat secara luas terhadap kinerja penegak hukum, lembaga-lembaga legislasi, maupun lembaga lain. Apa yang dipaparkan tadi jadi masukan dan pembelajaran bagi kita untuk perbaikan ke depan. Kita masih memiliki waktu dua tahun," kata Bamsoet.

Apalagi kata Bamsoet, dalam waktu dekat akan ada perhelatan demokrasi yang terbilang besar karena semua pemilihan baik eksekutif, legislatif, hingga kepala daerah dilakukan serentak di 2024. Bamsoet lantas meminta adanya perhitungan rinci untuk mengantisipasi segala kondisi yang terjadi.

"Dan kita sama-sama tahu dalam waktu dekat kita akan dihadapkan dengan satu agenda besar nasional, yaitu penyelenggaraan pemilu, dan pilkada serentak," ucapnya.

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan pemilu," lanjut dia.

Bamsoet meminta Pemilu serentak 2024 harus benar-benar diperhitungkan tepat atau tidaknya dilakukan di tengah kondisi saat ini. Di mana proses pemulihan akibat pandemi belum sepenuhnya selesai. Terlebih adanya bencana-bencana yang terjadi.

"Ini jelas harus dihitung betul apakah momentumnya tepat dalam era kita tengah berupaya recovery bersama terhadap situasi ini dan antisipasi, adaptasi dan ancaman global seperti ekonomi, bencana alam dan sebagainya," ujar dia.




(dwr/fca)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork