Sebanyak 654 Dubalang Batang Kuantan resmi dikukuhkan dalam apel HUT ke-26 Kabupaten Kuansing. Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyebut Dubalang adalah mitra strategis yang dapat menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang sejalan dengan semangat Green Policing.
"Green Policing bukan hanya soal menanam pohon, tapi menanam kesadaran. Dubalang adalah mitra strategis kepolisian untuk menjaga hutan, sungai, dan tanah adat dari kerusakan. Alam yang terjaga berarti ekonomi rakyat berkelanjutan dan keamanan sosial terpelihara," ujar Irjen Herry Heryawan, Senin (13/10/2025).
Menurut Kapolda, Dubalang akan menjadi ujung tombak dalam sistem keamanan berbasis komunitas yang mengedepankan kearifan lokal dan tanggung jawab ekologis. Ia juga menekankan bahwa kepolisian tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat, terutama dalam upaya mencegah aktivitas ilegal seperti penambangan tanpa izin, pembalakan liar, dan pembakaran lahan.
"Dubalang dalam struktur sudah dilantik, dan secara paralel akan diberikan edukasi kepada generasi muda dalam rangka budaya agar tetap lestari, dan ada nilai-nilai keamanan yang harus kita jaga," kata Herry Heryawan.
Ratusan Dubalang Batang Kuantan dikukuhkan dalam apel besar yang dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid dan disaksikan oleh ribuan masyarakat Kuansing, pada Minggu (12/10). Sebagai informasi, Dubalang adalah suatu lembaga (limbago) tradisional dalam sistem sosial Melayu yang berfungsi sebagai penegak dan penjaga keamanan dan ketenteraman kaum/klan.
Dalam sambutannya, Gubernur Riau menegaskan bahwa Dubalang bukan sekadar simbol adat, tetapi juga garda pelindung lingkungan dan marwah masyarakat Kuansing.
"Dubalang hari ini adalah penjaga alam Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Tidak ada lagi alasan untuk merusak lingkungan dengan dalih mencari nafkah. Tidak ada negosiasi bagi perusak alam," ujar Abdul Wahid.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Riau dan Pangdam XIX Tuanku Tambusai atas inisiatif membentuk Dubalang Batang Kuantan Singingi sebagai bagian dari strategi sinergi keamanan dan pelestarian lingkungan. Menurutnya, kolaborasi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat adat merupakan bentuk nyata pemolisian berbasis kearifan lokal yang menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Melayu Riau.
Abdul Wahid menjelaskan pembentukan Dubalang Batang Kuantan Singingi memiliki sejumlah misi strategis, yakni membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menumbuhkan kesadaran pelestarian lingkungan.
"Selain itu juga untuk menghidupkan kembali nilai-nilai adat, serta melibatkan generasi muda dalam menjaga marwah budaya," jelas Gubernur.
Dalam prosesi pengukuhan, Kapolda Riau dan Pangdam XIX Tuanku Tambusai menyerahkan tongkat komando kepada Panglima Dubalang Batang Kuantan, Datuk Toni Werdiansyah. Seremoni itu menandai dimulainya tanggung jawab resmi Dubalang untuk menjaga tanah, sungai, dan hutan Kuansing. Setelah apel, Gubernur Riau bersama Kapolda dan Pangdam melanjutkan kegiatan dengan menebar benih ikan ke Sungai Batang Kuantan sebagai simbol komitmen pelestarian ekosistem sungai sebagai nadi kehidupan masyarakat.
Tonton juga Video: Video: Aksi Kapolda Riau Ikut Padamkan Karhutla di Rohil
(mea/dhn)