Thailand mengekstradisi bos judi online Asia, She Zhijiang, ke negara asalnya, China, untuk menjalani persidangan atas tuduhan terkait operasi perjudian online. She ditahan di penjara Bangkok selama tiga tahun terakhir, setelah ditangkap otoritas Thailand tahun 2022 lalu.
Ekstradisi ini, seperti dilansir Reuters dan Anadolu Agency, Kamis (13/11/2025), dilaksanakan setelah pengadilan Thailand pada awal pekan ini memperkuat putusan pengadilan sebelumnya yang mengabulkan permohonan ekstradisi She ke China. Proses hukum untuk ekstradisi ini berlangsung selama tiga tahun terakhir.
She yang berusia 43 tahun dan memegang kewarganegaraan ganda China-Kamboja ini, menurut laporan Bangkok Post, dipindahkan dari penjara Bangkok ke Bandara Suvarnabhumi dengan pengawalan ketat kepolisian, pada Rabu (12/11) waktu setempat, sebelum diserahkan kepada otoritas China.
Dia ditangkap oleh Kepolisian Thailand, pada Agustus 2022, berdasarkan surat perintah internasional dan red notice Interpol yang diminta oleh Beijing. Otoritas China menuduh She mengelola operasi perjudian online secara ilegal.
She diduga kuat sebagai dalang utama sindikat judi online lintas perbatasan, yang bermarkas di kawasan ekonomi khusus Shwe Kokko di Provinsi Myawaddy, Myanmar, yang terletak di dekat perbatasan Thailand.
Menurut laporan Shanghai Daily, jaringan judi online yang dikelola She memproses transaksi senilai sekitar 2,7 triliun Yuan, atau setara Rp 6.349 triliun.
Pengadilan pidana Thailand telah mengabulkan permohonan ekstradisi She ke China pada Mei 2024 lalu. Namun tim kuasa hukum She mengajukan banding, dengan putusan yang dijatuhkan pada Senin (10/11) waktu setempat menyatakan memperkuat putusan pengadilan sebelumnya.
"Pihak China telah meminta tersangka ini, yang merupakan prioritas tinggi bagi China," kata asisten komisioner Kepolisian Thailand, Letnan Jenderal Jirabhop Bhuridej, kepada wartawan.
(nvc/idh)