Thailand Ekstradisi Bos Judi Online Asia ke China

Thailand Ekstradisi Bos Judi Online Asia ke China

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 13 Nov 2025 16:24 WIB
She Zhijiang, 43, a Chinese national gambling kingpin who was arrested by Thai police in August 2022 on an international warrant and an Interpol red notice requested by Beijing of having run illegal online gambling operations, is escorted by police ahead of being extradited to China, at Bangkok Suvarnabhumi Airport, in Samut Prakan, Thailand, November 12, 2025. REUTERS/Thanaphon Wuttison Purchase Licensing Rights
She Zhijiang dikawal polisi Thailand saat hendak diekstradisi ke China (REUTERS/Thanaphon Wuttison Purchase Licensing Rights)
Bangkok -

Thailand mengekstradisi bos judi online Asia, She Zhijiang, ke negara asalnya, China, untuk menjalani persidangan atas tuduhan terkait operasi perjudian online. She ditahan di penjara Bangkok selama tiga tahun terakhir, setelah ditangkap otoritas Thailand tahun 2022 lalu.

Ekstradisi ini, seperti dilansir Reuters dan Anadolu Agency, Kamis (13/11/2025), dilaksanakan setelah pengadilan Thailand pada awal pekan ini memperkuat putusan pengadilan sebelumnya yang mengabulkan permohonan ekstradisi She ke China. Proses hukum untuk ekstradisi ini berlangsung selama tiga tahun terakhir.

She yang berusia 43 tahun dan memegang kewarganegaraan ganda China-Kamboja ini, menurut laporan Bangkok Post, dipindahkan dari penjara Bangkok ke Bandara Suvarnabhumi dengan pengawalan ketat kepolisian, pada Rabu (12/11) waktu setempat, sebelum diserahkan kepada otoritas China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia ditangkap oleh Kepolisian Thailand, pada Agustus 2022, berdasarkan surat perintah internasional dan red notice Interpol yang diminta oleh Beijing. Otoritas China menuduh She mengelola operasi perjudian online secara ilegal.

ADVERTISEMENT

She diduga kuat sebagai dalang utama sindikat judi online lintas perbatasan, yang bermarkas di kawasan ekonomi khusus Shwe Kokko di Provinsi Myawaddy, Myanmar, yang terletak di dekat perbatasan Thailand.

Menurut laporan Shanghai Daily, jaringan judi online yang dikelola She memproses transaksi senilai sekitar 2,7 triliun Yuan, atau setara Rp 6.349 triliun.

Pengadilan pidana Thailand telah mengabulkan permohonan ekstradisi She ke China pada Mei 2024 lalu. Namun tim kuasa hukum She mengajukan banding, dengan putusan yang dijatuhkan pada Senin (10/11) waktu setempat menyatakan memperkuat putusan pengadilan sebelumnya.

"Pihak China telah meminta tersangka ini, yang merupakan prioritas tinggi bagi China," kata asisten komisioner Kepolisian Thailand, Letnan Jenderal Jirabhop Bhuridej, kepada wartawan.

Kepolisian Thailand dalam pernyataan pada Rabu (12/11) mengatakan bahwa She diekstradisi ke China untuk diadili atas tuduhan mengoperasikan kasino dan situs web perjudian ilegal, serta menggunakan Myanmar sebagai basis operasi ilegal ini dan untuk pencucian uang.

China, yang mengirimkan pesawat untuk menjemput She di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, menyampaikan terima kasih kepada otoritas Thailand atas penanganan kasus ini.

"Ini menunjukkan tingginya tingkat kerja sama kita," kata konselor pada Kedutaan Besar China di Bangkok, Zhao Mengtao.

Dia menambahkan bahwa kedua negara akan memperkuat kerja sama dalam menangani kejahatan terorganisir seperti judi online dan scam online.

Merespons ekstradisi yang dilaksanakan otoritas Thailand, pengacara She, Sanya Eadjongdee, menyebut prosesnya "tidak lazim", namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia hanya menegaskan bahwa kliennya tetap membantah melakukan pelanggaran hukum.

Operasi judi online yang dijalankan She disebut sebagai salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan di Asia Tenggara, di mana otoritas berwenang telah meningkatkan upaya-upaya untuk membongkar sindikat judi online dan scam online yang terkait dengan perdagangan manusia serta penipuan siber.

Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) pada September lalu telah menjatuhkan sanksi kepada sembilan perusahaan dan individu terkait Shwe Kokko atas hubungan mereka dengan jaringan scam dan perdagangan manusia.

Lihat juga Video Menkum: Proses Ekstradisi Paulus Tannos ke RI Masih Panjang

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads