Hampir 50 persen dari 30 bandara tersibuk di Amerika Serikat menghadapi kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara (ATC). Hal ini mengakibatkan penundaan penerbangan di seluruh negeri, seiring penutupan (shutdown) pemerintah federal AS memasuki hari ke-31.
Absennya para petugas ATC pada hari Jumat (31/10) waktu setempat sejauh ini, merupakan yang paling meluas sejak shutdown pemerintah AS dimulai. Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah New York, di mana 80 persen pengatur lalu lintas udara sedang tidak bertugas, ungkap Badan Penerbangan Federal (FAA), dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (1/11/2025).
Setidaknya 35 fasilitas FAA, termasuk beberapa di bandara-bandara terbesar di AS, melaporkan masalah kepegawaian. Bandara-bandara yang terdampak termasuk fasilitas di New York, Austin, Newark, Phoenix, Washington, Nashville, Dallas, dan Denver. Di beberapa bandara, penundaan rata-rata mencapai satu jam atau lebih.
Penutupan pemerintah federal ini telah memaksa 13.000 pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) bekerja tanpa gaji.
"Setelah 31 hari tanpa gaji, para pengatur lalu lintas udara berada di bawah tekanan dan kelelahan yang luar biasa," kata FAA, Jumat malam waktu setempat.
"Penutupan ini harus diakhiri agar para pengatur lalu lintas udara ini menerima gaji yang mereka dan para penumpang dapat menghindari gangguan dan penundaan lebih lanjut," tambahnya.
Lebih dari 5.600 penerbangan ditunda pada hari Jumat dan 500 penerbangan dibatalkan, menurut FlightAware, sebuah situs web pelacakan penerbangan.
Di Bandara LaGuardia, New York, 50 persen penerbangan ditunda dan 12 persen dibatalkan, dengan penundaan rata-rata 140 menit. Sementara Bandara Nasional Reagan di Washington, DC mengalami penundaan seperempat penerbangan.
Simak juga Video 'AS Bakal Kembali Uji Coba Senjata Nuklir Setelah 33 Tahun Absen':
(ita/ita)