Saat Mahathir Ikut Turun ke Jalan Tuntut Anwar Ibrahim Mundur

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 27 Jul 2025 15:08 WIB
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tengah) berbicara dalam demonstrasi terhadap Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur pada 26 Juli 2025. (Foto: AFP/MOHD RASFAN)
Jakarta -

Puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalan ibu kota Kuala Lumpur untuk memprotes kenaikan biaya hidup dan anggapan kurangnya reformasi oleh pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendesak Anwar Ibrahim mundur.

Dilansir AFP, (27/7/2025), mantan mentor Anwar, itu juga mengkritik Anwar dihadapan massa. Ia mendesak agar Anwar Ibrahim mundur.

"Sudah tiga tahun, apa yang didapat rakyat? Saya pikir dia (Anwar) senang melihat kita menderita," kata Mahathir.

"Cukup, tolong, mundurlah," kata Mahathir, yang bulan lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-100 dan merupakan salah satu politisi tertua di dunia.

Polisi dan pejabat kota memperkirakan antara 18.000 dan 50.000 pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi tersebut.

Sebelumnya, puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalanan ibu kota Kuala Lumpur kemarin menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur. Massa mengkritik kinerja Anwar Ibrahim.

Dilansir AFP, Minggu (27/7/2025), demo oleh partai-partai oposisi menandai protes besar pertama di Malaysia sejak Anwar naik ke tampuk kekuasaan setelah pemilihan umum tahun 2022.

Para pengunjuk rasa berkumpul di berbagai titik di sekitar pusat kota sebelum berkumpul di Lapangan Merdeka di tengah hujan gerimis. Massa membawa spanduk bertuliskan "turun Anwar" "turun Anwar" dalam bahasa Melayu sementara polisi terus mengawasi.

"Dia (Anwar) telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya," kata pengunjuk rasa Fauzi Mahmud, 35 tahun, dari Selangor di luar ibu kota.

Selain itu, massa demonstran juga mengkritik kinerja Anwar Ibrahim yang belum mendapatkan investasi setelah kunjungan ke beberapa negara. Massa demo menilai biaya hidup di Malaysia masih tinggi.

"Telah mengunjungi banyak negara untuk mendatangkan investasi, tetapi kami belum melihat hasilnya," ujar Fauzi kepada AFP, merujuk pada kunjungan perdana menteri baru-baru ini, termasuk ke Rusia dan Eropa.

"Biaya hidup masih tinggi," kata insinyur tersebut.

Simak juga Video: Ribuan Warga Malaysia Desak Anwar Ibrahim Mundur, Mahathir Hadir




(yld/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork