Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengakui bahwa pengeboman yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Teheran, terutama di Fordow, telah memicu kerusakan parah.
Pengakuan itu, seperti dilansir Reuters dan Hindustan Times, Rabu (2/7/2025), disampaikan oleh Araghchi dalam wawancara dengan media terkemuka AS, CBS News, baru-baru ini. Menlu Iran itu juga mengatakan bahwa evaluasi lebih lanjut sedang dilakukan terhadap fasilitas nuklir Fordow.
"Tidak seorang pun mengetahui persis apa yang terjadi di Fordow. Meski begitu, yang kami ketahui sejauh ini adalah bahwa fasilitas tersebut mengalami kerusakan serius dan parah," kata Araghchi dalam wawancara dengan CBS News yang ditayangkan pada Selasa (1/7).
Fasilitas nuklir Fordow terletak jauh di dalam area pegunungan dan sebagian besar berada jauh di bawah tanah. Araghchi mengatakan bahwa laporan evaluasi terhadap fasilitas nuklir itu, yang dilakukan oleh Organisasi Energi Atom Iran, akan diserahkan kepada pemerintah Iran.
"Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran... saat ini sedang melakukan evaluasi dan penilaian, yang laporannya akan diserahkan kepada pemerintah," ucapnya.
AS bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran pada 21 Juni lalu, dengan mengebom tiga fasilitas nuklir utama Teheran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Presiden Donald Trump mengklaim pengeboman AS itu "secara total dan sepenuhnya memusnahkan" program nuklir Iran. Namun laporan intelijen awal dari Pentagon bertentangan dengan klaim Trump tersebut.
Simak juga Video: Amerika Serikat Mengebom 3 Situs Nuklir Iran!
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)