Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 30 orang tewas akibat tembakan militer Israel di Jalur Gaza pada Rabu (18/6). Sekitar 11 korban tewas di antaranya ditembaki saat sedang mengantre makanan di tengah perang yang berkecamuk antara Israel dan kelompok Hamas.
Perang yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menghancurkan Jalur Gaza, dengan kekurangan makanan, bahan bakar, dan pasokan air bersih terjadi dalam level yang sangat parah.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP, Rabu (18/6/2025), melaporkan sedikitnya 11 orang tewas "setelah pasukan pendudukan (Israel) melepaskan tembakan dan meluncurkan beberapa mortir... ke arah ribuan warga" yang berkumpul untuk mengantre makanan di Jalur Gaza bagian tengah.
Lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan yang sama.
Badan pertahanan sipil Gaza juga melaporkan sedikitnya 19 orang lainnya tewas dalam tiga serangan Israel yang terjadi sepanjang Rabu (18/6) waktu setempat, yang disebut menargetkan rumah-rumah dan sebuah tenda untuk para pengungsi Palestina.
Ketika diminta komentar oleh AFP, militer Israel mengatakan pihaknya sedang "menyelidiki" laporan-laporan tersebut.
Israel memberlakukan blokade bantuan kemanusiaan secara total di Jalur Gaza sejak Maret lalu, di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata pada saat itu. Tel Aviv kemudian hanya melonggarkan sebagian pembatasan pada akhir Mei.
Sejak saat itu, suasana kacau dan serangkaian penembakan mematikan telah terjadi di area-area dekat tempat warga Palestina berkumpul dengan harapan menerima bantuan kemanusiaan.
Tonton juga Video Suara Warga Dunia Masih Lantang: Tuntut Israel Setop Genosida Gaza
(nvc/ita)