Israel meluncurkan penyelidikan atas kematian seorang staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akibat serangan di Jalur Gaza pada Rabu (19/3). Militer Tel Aviv membantah telah bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan staf PBB itu.
Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) mengumumkan tewasnya salah satu pegawai mereka di Jalur Gaza ketika sebuah gedung PBB yang ada di pusat kota Deir al-Balah dihantam "senjata peledak" yang tidak diketahui sumbernya. Sekitar lima orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3/2025), mengatakan bahwa insiden yang menewaskan staf PBB di Jalur Gaza itu sedang diselidiki.
"Kami menyatakan kesedihan atas kematian seorang warga negara Bulgaria, seorang pekerja PBB, hari ini di Jalur Gaza," ucap Marmorstein dalam pernyataannya pada Rabu (19/3) waktu setempat.
"Situasi seputar insiden itu sedang diselidiki," tegasnya.
Marmorstein menambahkan bahwa "pemeriksaan awal tidak menemukan hubungan... apa pun" dengan aktivitas militer Israel.
Kematian staf PBB itu terjadi ketika militer Israel kembali melancarkan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza, yang merusak ketenangan yang menyelimuti daerah kantong Palestina itu sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/idh)