Israel Ungkap 200.000 Warga Palestina Tewas-Luka Selama Perang Gaza

Israel Ungkap 200.000 Warga Palestina Tewas-Luka Selama Perang Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 15 Sep 2025 14:09 WIB
Israeli military Chief of General Staff Herzi Halevi looks on while visiting a location given as northern Israel, in this screengrab taken from a handout video released on January 3, 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Herzi Halevi dalam foto tahun 2024 saat masih menjabat sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel (dok. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Tel Aviv -

Mantan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Herzi Halevi, menyebutkan bahwa lebih dari 200.000 warga Palestina di Jalur Gaza tewas atau luka-luka akibat serangan militer Israel. Halevi juga mengatakan bahwa operasi militer Israel di Jalur Gaza "tidak sekali pun" dihalangi oleh nasihat hukum.

Jumlah korban tewas atau korban luka di Jalur Gaza itu dikonfirmasi oleh Halevi dalam rekaman yang dipublikasikan oleh situs berita lokal Israel, Ynet, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (15/9/2025).

Ini menjadi salah satu pernyataan pertama dari pihak Israel dalam penghitungan yang paling mendekati data yang dirilis secara berkala oleh Kementerian Kesehatan Gaza. Dengan populasi 2,2 juta jiwa, maka berarti 10 persen penduduk Gaza telah tewas atau terluka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data terkini dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebut bahwa sedikitnya 64.718 orang tewas dan sebanyak 163.859 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

ADVERTISEMENT

Meskipun berulang kali dibantah oleh Israel sebagai propaganda Hamas, angka dari Kementerian Kesehatan Gaza dianggap dapat diandalkan oleh organisasi-organisasi kemanusiaan internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Ini bukan perang yang lembut. Kami tidak menahan diri sejak menit pertama. Sayangnya, tidak lebih awal," kata Halevi, yang sudah pensiun ini, saat berbicara kepada warga Ein HaBesor moshav -- semacam koperasi pertanian setempat.

Halevi memimpin serangan militer Israel di Jalur Gaza selama 17 bulan pertama perang berkecamuk, sebelum dia mengundurkan diri pada Maret lalu.

Lebih lanjut, dikatakan oleh Halevi bahwa selama itu, nasihat hukum tidak mendikte keputusan militernya sama sekali.

"Tidak sekali pun ada yang membatasi saya. Tidak sekali pun. Bahkan Jaksa Agung militer (Advokat Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi) pun tidak berwenang membatasi saya," ujarnya.

Awal pekan ini, surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa pengganti Halevi sebagai Kepala Staf Umum IDF, Eyal Zamir, telah mengabaikan nasihat hukum dari Tomer-Yerushalmi.

Rentetan serangan terbaru Israel terhadap Kota Gaza -- kota terbesar di Jalur Gaza, menurut sumber staf medis setempat, telah menewaskan sedikitnya 32 orang, termasuk 12 anak-anak.

Simak juga Video: Israel Bombardir Kamp Pengungsian di Gaza, 23 Orang Tewas

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads