5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 15 Mar 2025 18:42 WIB
Duta Besar Afrika Selatan untuk AS, Ebrahim Rasool (dok. Getty Images via AFP/THOS ROBINSON)
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) mengusir Duta Besar Afrika Selatan, Ebrahim Rasool, karena dianggap membenci Presiden Donald Trump. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berang atas laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuduh Tel Aviv melakukan genosida dan kekerasan seks di Gaza.

Pengusiran Rasool ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio dalam pernyataan pada Jumat (14/3). Disebutkan oleh Rubio bahwa Rasool merupakan "politisi yang gemar menghasut tentang ras, yang membenci Amerika dan membenci @POTUS" -- merujuk pada sebutan Trump sebagai Presiden AS.

Sementara itu, Netanyahu mengecam laporan PBB itu "palsu dan absurd". Dia bahkan menyebut Dewan HAM PBB, yang membentuk Komisi Penyelidikan Internasional Independen yang merilis laporan itu, sebagai "sirkus anti-Israel".

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (15/3/2025):

- AS Usir Duta Besar Afrika Selatan, Menlu Rubio: Dia Benci Trump!

Amerika Serikat (AS) mengusir Duta Besar Afrika Selatan, Ebrahim Rasool, dari negara tersebut. Alasannya, Rasool dituding membenci AS dan membenci Presiden Donald Trump.

Pengusiran Rasool dari AS ini, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/3/2025), diumumkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio dalam pernyataan via media sosial X pada Jumat (14/3) waktu setempat.

"Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat tidak lagi diterima di negara kita yang hebat ini," tegas Rubio dalam pernyataannya.

- PBB Tuduh Israel Lakukan Genosida-Kekerasan Seks di Gaza, Netanyahu Berang

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memberikan reaksi keras terhadap laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuduh Tel Aviv melakukan genosida dan kekerasan seks selama perang berkecamuk di Jalur Gaza. Netanyahu mengecam laporan itu "palsu dan absurd".

"Sirkus anti-Israel yang dikenal sebagai Dewan HAM PBB telah sejak lama terungkap sebagai badan yang anti-Semit, korup, mendukung teror, dan tidak relevan," kecam Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor PM Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (15/3/2025).

"Bukannya fokus pada kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan oleh organisasi teroris Hamas dalam pembantaian paling parah terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust, PBB sekali lagi memilih untuk menyerang negara Israel dengan tuduhan palsu, termasuk klaim-klaim absurd," sebutnya.

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork