5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

- Dibujuk Trump, Putin Akan Ampuni Tentara Ukraina Jika Serahkan Diri
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan memberikan pengampunan jika tentara Ukraina, yang terkepung di wilayah Kursk, bersedia "menyerahkan diri". Hal ini disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membujuk Putin untuk mengampuni nyawa tentara-tentara Ukraina di wilayah Rusia.
Militer Rusia telah melancarkan serangan balasan secara cepat di wilayah perbatasan barat Kursk selama sepekan terakhir, dalam upaya merebut kembali sebagian besar wilayah yang dikuasai pasukan Ukraina yang melancarkan serangan mendadak pada Agustus tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan di Kursk akan menjadi pukulan telak bagi rencana Kyiv untuk menggunakan cengkeramannya atas wilayah itu sebagai alat tawar-menawar, dalam perundingan damai untuk mengakhiri perang melawan Moskow yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
- Crane Proyek Jembatan Tol di Thailand Ambruk, 5 Pekerja Tewas
Sebuah crane ambruk di lokasi pembangunan jembatan tol di Bangkok, Thailand, pada Sabtu (15/3). Sedikitnya lima orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Insiden ini, seperti dilansir AFP dan Bangkok Post, Sabtu (15/3/2025), terjadi pada Sabtu (15/3) dini hari di ruas Jalan Rama II, jalan raya utama yang menghubungkan Bangkok dengan bagian selatan Thailand.
Laporan menyebut salah satu balok beton yang sedang dibangun, yang berada di jarak sekitar 200 meter dari pintu masuk jalan tol, ambruk dan menimpa struktur jalan tol yang sudah ada. Hal ini memicu banyak cedera dan korban jiwa.
- Bertambah, Korban Tewas Penyanderaan Kereta Pakistan Jadi 31 Orang
Korban tewas dalam penyanderaan kereta api di Pakistan bagian barat daya bertambah menjadi sedikitnya 31 orang. Lebih dari 340 penumpang kereta berhasil dibebaskan dalam penyanderaan yang didalangi militan bersenjata Tentara Pembebasan Balochistan (BLA).
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (15/3/2025), menyebut penyanderaan yang berlangsung selama dua hari di wilayah terpencil Balochistan itu tidak hanya menewaskan warga sipil, tapi juga tentara Pakistan.
Chaudhry menyebut bahwa 31 korban tewas itu terdiri atas 18 tentara dan personel paramiliter Pakistan, tiga karyawan otoritas perkeretaapian, dan lima warga sipil. Mereka semua tewas selama situasi penyanderaan berlangsung lebih dari 30 jam pekan ini.
Kemudian, sebut Chaudhry, lima tentara Pakistan lainnya tewas saat menjalankan operasi yang diluncurkan oleh pasukan keamanan untuk merebut kembali kendali setelah militan bersenjata BLA menghentikan laju kereta Jaffar Express dengan ledakan bom.
Lihat juga Video: Duta Besar Afrika Selatan Diusir dari AS, Menlu Rubio: Dia Benci Amerika-Trump
(nvc/nvc)