Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan telah mulai memberhentikan karyawan percobaan. Ini dilakukan sebagai bagian dari rencananya untuk secara agresif mengurangi tenaga kerja federal.
Lebih dari 200.000 pekerja federal yang baru direkrut saat ini sedang menjalani masa percobaan mereka, menurut data pemerintah terbaru yang tersedia.
Pemerintahan Trump mengarahkan para kepala lembaga-lembaga untuk memberhentikan sebagian besar staf percobaan, yang memiliki lebih sedikit perlindungan pegawai negeri. Demikian media-media AS melaporkan pada hari Kamis (13/2) waktu setempat, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/2/2025).
Seorang karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya di Kantor Manajemen Personalia Amerika Serikat (OPM) mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim, bahwa dia telah dipecat selama panggilan video yang mengundang hampir 100 karyawan. Karyawan tersebut, dan beberapa peserta lainnya, masih menjalani masa percobaan mereka. Semua diberitahu bahwa mereka diberhentikan karena alasan kinerja.
Tak lama setelah panggilan telepon berakhir, karyawan tersebut menerima surat dari Plt direktur OPM Charles Ezell yang mengonfirmasi bahwa ia telah dipecat. Aksesnya diputus kurang dari satu jam kemudian.
Juru bicara OPM dan kantor pers Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Tindakan hari Kamis tersebut mengikuti desakan Gedung Putih -- yang dipimpin oleh OPM -- untuk mengurangi jumlah pegawai pemerintah dengan menawarkan gaji delapan bulan kepada mereka jika mengundurkan diri.
(ita/ita)