Ngeri 35 Orang Dieksekusi Mati di Suriah dalam 3 Hari

Ngeri 35 Orang Dieksekusi Mati di Suriah dalam 3 Hari

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 27 Jan 2025 13:06 WIB
Seorang pria mengibarkan bendera oposisi Suriah di Benteng Aleppo di Suriah utara pada 11 Desember 2024. (Photo by Ozan KOSE / AFP)
Ilustrasi bendera Suriah (Foto: AFP/OZAN KOSE)
Jakarta -

Para petempur yang berafiliasi dengan pemimpin baru Suriah telah melakukan 35 eksekusi mati dalam 72 jam atau tiga hari terakhir, sebagian besar terhadap perwira era mantan Presiden Bashar al-Assad.

Otoritas yang dibentuk oleh pasukan pemberontak yang menggulingkan Assad bulan lalu, mengatakan mereka telah melakukan beberapa penangkapan di wilayah Homs, Suriah barat atas "pelanggaran" yang tidak disebutkan.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (27/1/2025), kantor berita resmi Suriah, SANA mengatakan otoritas pada hari Jumat menuduh anggota "kelompok kriminal" yang menggunakan operasi keamanan untuk melakukan pelanggaran terhadap penduduk, "menyamar sebagai anggota dinas keamanan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan bahwa "penangkapan ini menyusul pelanggaran berat dan eksekusi mati yang telah merenggut nyawa 35 orang selama 72 jam terakhir".

Dikatakan pula bahwa "anggota kelompok minoritas agama" telah mengalami "penghinaan".

ADVERTISEMENT

Sebagian besar dari mereka yang dieksekusi adalah mantan perwira di pemerintahan Assad yang telah menyerahkan diri mereka di pusat-pusat yang didirikan oleh otoritas baru. Demikian menurut Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris yang memiliki jaringan sumber yang luas di dalam Suriah.

"Puluhan anggota kelompok bersenjata lokal di bawah kendali koalisi Islam Sunni baru yang berkuasa yang berpartisipasi dalam operasi keamanan" di wilayah Homs "telah ditangkap", kata Observatory.

Lihat juga Video: Horor Puluhan Mayat Ditemukan dalam Gudang Obat-obatan di Suriah

[Gambas:Video 20detik]



Ditambahkannya bahwa kelompok-kelompok ini "melakukan pembalasan dan menyelesaikan dendam lama dengan anggota minoritas Alawite tempat Bashar al-Assad berasal, memanfaatkan keadaan kekacauan, penyebaran senjata, dan hubungan mereka dengan otoritas baru".

Observatory mencatat "penangkapan sewenang-wenang massal, penyiksaan yang kejam, serangan terhadap simbol-simbol keagamaan, mutilasi mayat, eksekusi cepat dan brutal yang menargetkan warga sipil", yang disebut Observatory menunjukkan "tingkat kekejaman dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Lihat juga Video: Horor Puluhan Mayat Ditemukan dalam Gudang Obat-obatan di Suriah

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads