Otoritas China melayangkan protes terhadap pemerintah junta Myanmar setelah gedung konsulatnya yang ada di kota Mandalay diserang alat peledak pekan lalu. Beijing menyatakan pihaknya mengutuk keras serangan semacam itu.
Protes dari China untuk Myanmar itu, seperti dilansir AFP, Senin (21/10/2024), disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Beijing pada Senin (21/10) waktu setempat. Insiden di Mandalay itu terjadi pada Jumat (18/10) waktu setempat.
"China menyatakan keterkejutan yang mendalam atas serangan tersebut dan mengutuk keras serangan itu," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam pernyataan terbaru.
"China telah memberikan pernyataan tegas kepada pihak Myanmar," ucapnya merujuk pada protes diplomatik untuk Myanmar.
Insiden ledakan terjadi di kantor Konsulat China yang ada di Mandalay pada Jumat (18/10) malam, sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Pernyataan dari junta militer Myanmar, pada Sabtu (19/10) malam, menyalahkan "teroris-teroris" atas insiden tersebut. Junta Myanmar juga menyatakan insiden itu sedang diselidiki lebih lanjut, dalam kerja sama dengan para pejabat Konsulat China.
Otoritas China, dalam pernyataan pada Senin (21/10), mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun mereka mendesak Myanmar untuk menyelidikinya secara menyeluruh.
"Mendesak Myanmar untuk menyelidiki serangan tersebut secara menyeluruh," cetus Lin dalam pernyataannya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)