5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 13 Okt 2024 18:11 WIB
Bendera PBB terpasang pada kendaraan lapis baja UNIFIL di sekitar Marjayoun, Lebanon bagian selatan (AFP)
Jakarta -

Sedikitnya lima tentara penjaga pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalami luka-luka imbas serangan militer Israel di perbatasan Lebanon. Sebanyak 40 negara, termasuk Indonesia, beramai-ramai mengutuk keras serangan Tel Aviv tersebut.

Fasilitas pasukan penjaga perdamaian PBB yang ada di Lebanon bagian selatan juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan Israel beberapa waktu terakhir, yang selalu disebut menargetkan kelompok Hizbullah.

Sementara itu, puluhan negara yang berkontribusi pada pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon menyerukan agar serangan semacam itu harus segera dihentikan dan diselidiki secara layak.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Minggu (13/10/2024):

- Bertambah, 5 Prajurit PBB Luka-luka Imbas Gempuran Israel di Lebanon

Bertambah lagi jumlah tentara pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengalami luka-luka imbas serangan militer Israel di area perbatasan Lebanon bagian selatan. Kini, sedikitnya lima tentara pasukan perdamaian PBB luka-luka akibat gempuran Tel Aviv di perbatasan Lebanon.

Fasilitas pasukan perdamaian PBB yang ada di Lebanon bagian selatan juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan Israel beberapa waktu terakhir, yang selalu disebut menargetkan kelompok Hizbullah.

Pasukan Interim PBB di Lebanon, atau biasa disebut UNIFIL, seperti dilansir AFP, Minggu (13/10/2024), mengumumkan pada Sabtu (12/10) bahwa satu lagi tentara mereka terkena tembakan tak dikenal di Lebanon bagian selatan. Ini berarti sudah lima prajurit UNIFIL yang luka-luka dalam kurun waktu hanya dua hari.

- AS Kecam Serangan Israel Tewaskan Tentara Lebanon-Lukai Prajurit PBB

Amerika Serikat (AS) mengecam rentetan serangan Israel yang menewaskan beberapa tentara Lebanon dan melukai sejumlah prajurit pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di perbatasan kedua negara. Washington menyebut serangan semacam itu "tidak bisa diterima".

Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Al Arabiya, Minggu (13/10/2024), bahwa pemerintah AS telah meminta Israel, sekutu dekatnya, untuk memberikan informasi detail lebih lanjut tentang serangan berulang kali terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

"Kami telah memperjelas kepada pemerintah Israel bahwa hal ini tidak bisa diterima dan mendesak mereka untuk memberikan lebih banyak informasi detail," ucap pejabat pertahanan AS tersebut.




(nvc/nvc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork