Kelompok Hizbullah mengingatkan bahwa mereka akan menggencarkan serangan terhadap Israel, termasuk kota pelabuhan Haifa, jika negara itu terus menggempur Lebanon.
"Serangan musuh Israel yang semakin intensif berarti bahwa Haifa dan lokasi-lokasi lain akan menjadi sasaran roket kami seperti halnya Kiryat Shmona, Metula, dan lokasi-lokasi lain," kata kelompok bersenjata yang didukung Iran itu, dilansir kantor berita AFP, Rabu (9/10/2024).
Militer Israel sebelumnya melaporkan bahwa 85 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara, termasuk Haifa.
Sebelumnya, Hizbullah yang bermarkas di Lebanon itu, juga menembakkan sedikitnya 190 rudal "Fadi 1" ke wilayah Israel, termasuk pangkalan militer di Haifa, kota terbesar ketiga di Israel. Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut sekitar 190 proyektil telah memasuki wilayahnya pada Senin (7/10) waktu setempat.
Disebutkan juga bahwa sedikitnya 12 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.
Militer Israel juga mengumumkan penambahan pasukan dalam operasi darat di dalam wilayah Lebanon, dekat perbatasan. Diklaim oleh Tel Aviv, bahwa operasi darat mereka di Lebanon dilakukan secara "terlokalisasi, terbatas dan tepat sasaran", namun skalanya terus meningkat sejak pekan lalu.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan rakyat Lebanon bahwa mereka dapat menghadapi "kehancuran dan penderitaan" seperti warga Palestina di Gaza, jika mereka tidak "membebaskan" negara mereka dari kelompok Hizbullah.
(ita/ita)