Israel Gempur Kamp Pengungsi di Lebanon, Targetnya Komandan Fatah

Israel Gempur Kamp Pengungsi di Lebanon, Targetnya Komandan Fatah

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Okt 2024 14:23 WIB
Smoke billows from the site of an Israeli airstrike that targeted a neighborhood in Beiruts southern suburb early on September 28, 2024. The Israeli army said September 28 that it killed the commander of Hezbollahs missile unit in southern Lebanon in an air strike, along with his deputy and several other leaders of the Iran-backed movement. Israeli fighter jets killed
Ilustrasi -- Momen serangan udara Israel menghantam wilayah Lebanon (dok. AFP/FADEL ITANI)
Beirut -

Militer Israel melancarkan serangan terhadap area kamp pengungsi Palestina di Lebanon pada Selasa (1/10) pagi. Serangan itu disebut menargetkan komandan sayap militer gerakan Fatah dari Palestina yang ada di negara tersebut.

Dituturkan dua sumber keamanan Palestina yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (1/10/2024), bahwa serangan udara Israel itu menghantam sebuah bangunan di area kamp pengungsi Ain al-Hilweh, yang dipenuhi pengungsi Palestina, di dekat kota Sidon, Lebanon bagian selatan.

Menurut dua sumber keamanan Palestina itu, serangan tersebut menargetkan Mounir Maqdah yang merupakan komandan Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer gerakan Fatah yang berasal dari Palestina. Kondisi Maqdah sendiri tidak diketahui secara jelas usai serangan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada tanggapan resmi dari Fatah atas laporan ini.

Namun serangan Israel tersebut menandai serangan pertama terhadap kamp pengungsi tersebut, yang terbesar dari beberapa kamp pengungsi Palestina yang ada di Lebanon, sejak konflik lintas perbatasan meningkat antara Tel Aviv dan kelompok Hizbullah sejak akhir tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Sumber-sumber keamanan sebelumnya melaporkan setidaknya dua serangan Israel menghantam pinggiran selatan Beirut. Wartawan Reuters secara terpisah melaporkan dua kilatan cahaya dan mendengar suara ledakan keras datang dari area tersebut.

Militer Israel telah merilis peringatan satu jam sebelumnya untuk memberitahukan mereka akan menyerang bangunan tertentu di pinggiran selatan, yang biasa padat penduduk. Tel Aviv berdalih kelompok Hizbullah menggunakan bangunan tersebut sebagai fasilitas dan meminta penduduk setempat untuk mengungsi.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Banyak warga Lebanon yang meninggalkan area tersebut dalam beberapa hari terakhir setelah serangan Israel semakin meningkat. Namun pada akhirnya mereka yang mengungsi terpaksa tidur di jalanan karena tempat penampungan sudah penuh.

Kekhawatiran akan semakin meluasnya konflik bertambah saat militer Israel memulai invasi darat di wilayah Lebanon pada Senin (30/9) waktu setempat. Tel Aviv mengklaim operasinya itu bersifat terbatas dan hanya menargetkan infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan kedua negara.

Sementara itu, pasukan militer Lebanon telah ditarik mundur dari pangkalan di sepanjang perbatasan dengan Israel.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads