Gagal Cegah Serangan Hamas, Komandan Intelijen Elite Israel Mundur

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 13 Sep 2024 11:00 WIB
Ilustrasi -- Tentara Israel berjaga saat sirene berbunyi ketika serangan roket dilancarkan dari Jalur Gaza menuju ke dekat Sderot (dok. REUTERS/Amir Cohen Acquire Licensing Rights)
Tel Aviv -

Militer Israel mengumumkan pengunduran diri kepala unit intelijen elite, Brigadir Jenderal Yossi Sariel, dari jabatannya karena kegagalan mencegah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil.

"Komandan Unit 8200, (Brigadir Jenderal) Yossi Sariel, telah memberitahu komandan-komandannya dan bawahannya tentang niatnya untuk mengakhiri jabatannya," sebut militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (13/9/2024).

"Perwira tersebut akan menyelesaikan perannya dalam waktu dekat," imbuh militer Israel, tanpa menyebut tanggal pasti pengunduran diri Sariel.

Unit 8200 yang merupakan unit intelijen elite pada militer Israel, dikenal bergengsi dan penuh kerahasiaan dalam tugasnya memecahkan kode dan menganalisis penyadapan dan sinyal intelijen lainnya.

Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengejutkan Israel, Direktorat Intelijen Militer Tel Aviv dilanda krisis yang menyebabkan komandan tertingginya, Mayor Jenderal Aharon Haliva, mengumumkan pengunduran dirinya pada April lalu.

Militer Israel pada saat itu mengatakan bahwa Haliva telah meminta untuk diberhentikan dari tugasnya karena kegagalan direktorat yang dipimpinnya dalam mencegah serangan Hamas tahun lalu.

Media-media Israel, pada Kamis (12/9), mempublikasikan salinan surat pengunduran diri Sariel yang di dalamnya berisi permintaan "pengampunan" karena "tidak memenuhi misi yang dipercayakan kepada kami" pada 7 Oktober 2023.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork