Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pembubaran parlemen negaranya pada Minggu (9/6) waktu setempat dan menyerukan pemilu legislatif secepatnya. Langkah ini diambil Macron setelah kelompok sayap kanan mengalahkan aliansi sentrisnya dalam pemilu Uni Eropa.
Seperti dilansir AFP, Senin (10/6/2024), Macron dalam pidatonya juga mengumumkan bahwa putaran pertama pemilu majelis rendah Majelis Nasional Prancis akan digelar pada 30 Juni mendatang, dan putaran kedua dijadwalkan akan digelar pada 7 Juli.
Hasil pemilu Uni Eropa, diakui oleh Macron, "bukan hasil yang baik bagi pihak-pihak yang membela Eropa".
Dalam pidatonya, Macron menekankan bahwa partai-partai sayap kanan di Prancis, termasuk National Rally (RN) yang meraup skor tertinggi, telah berhasil memperoleh hampir 40 persen suara dalam pemilu Uni Eropa di Prancis.
"Partai-partai sayap kanan... mengalami kemajuan di mana-mana di benua ini. Ini adalah situasi yang saya sendiri tidak bisa hanya pasrah," ucapnya.
Dia menuduh kelompok sayap kanan mewakili "pemiskinan" dan "penurunan" Prancis.
"Jadi, pada akhirnya, saya tidak bisa bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Saya memutuskan untuk memberi Anda pilihan... Oleh karena itu, saya akan membubarkan Majelis Nasional malam ini," ujar Macron dalam pidatonya untuk rakyat Prancis pada Minggu (9/6) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Momen Putri Anne Resmikan Patung Peringatan D-Day di Prancis':
(nvc/ita)