Ledakan mengguncang sebuah pangkalan militer Israel. Sembilan tentara Israel terluka, dua di antaranya serius, dalam insiden ledakan amunisi di Israel selatan tersebut.
"Sebuah ledakan amunisi terjadi di sebuah pangkalan militer di Israel selatan. Insiden ini sedang diselidiki," kata sebuah pernyataan militer mengenai ledakan yang terjadi hari Selasa (4/6) waktu setempat tersebut, dikutip dari kantor berita AFP, Rabu (5/6/2024).
Disebutkan bahwa para tentara yang terluka sedang menerima perawatan.
Media Israel melaporkan bahwa ledakan itu terjadi di sebuah pangkalan militer di Gurun Negev.
Insiden ini terjadi seiring Israel terus melanjutkan perangnya di Gaza menyusul serangan kelompok Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
Serangan-serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 36.550 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah Gaza yang dikelola Hamas.
Kelompok Hamas menegaskan pihaknya tidak bisa menyetujui kesepakatan apa pun, kecuali Israel membuat komitmen yang jelas untuk gencatan senjata permanen dan penarikan sepenuhnya pasukan militer Tel Aviv dari Jalur Gaza.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (5/6/2024), Qatar yang bersama Mesir dan Amerika Serikat (AS) menjadi mediator perundingan Hamas dan Israel, juga mendesak Tel Aviv untuk memberikan posisi jelas yang mendapat dukungan dari seluruh pemerintahannya untuk mencapai kesepakatan.
"Kami tidak bisa menyetujui perjanjian yang tidak mengamankan, menjamin, dan memastikan gencatan senjata permanen, penarikan sepenuhnya dari Jalur Gaza dan penuntasan kesepakatan pertukaran yang benar-benar serius," tegas pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, dalam konferensi pers pada Selasa (4/6) waktu setempat.
Simak Video 'Hamas Tolak Kesepakatan Israel Tanpa Gencatan Senjata Permanen':
(ita/ita)