Militer Israel dan kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sama-sama enggan berkomentar soal laporan serangan Israel di wilayah Iran. Kantor Netanyahu bahkan menolak untuk mengonfirmasi apakah Israel mendalangi rentetan ledakan di wilayah Isfahan, Iran.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Jumat (19/4/2024), seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang enggan disebut namanya menyebut Israel telah menuturkan kepada Washington bahwa mereka melancarkan serangan "terbatas" ke wilayah Iran, namun tidak menargetkan fasilitas nuklir Teheran.
Baik Netanyahu maupun pemerintah dan militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan tersebut.
"Kami tidak bisa memberikan komentar untuk saat ini," jawab militer Israel saat ditanya wartawan soal laporan rentetan ledakan di Iran.
Kantor PM Israel, saat ditanya secara terpisah, menolak untuk mengonfirmasi apakah memang Tel Aviv berada di balik rentetan ledakan di Isfahan.
Namun diketahui Israel bersumpah membalas serangan drone dan rudal Teheran pada 13-14 April lalu. Serangan itu, menurut otoritas Iran, merupakan respons atas serangan terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April yang menewaskan belasan orang, termasuk tujuh personel Garda Revolusi Iran.
Meskipun Israel menolak berkomentar, AS sebagai sekutu dekat mengungkapkan pihaknya telah mendapatkan peringatan terlebih dahulu soal rencana pembalasan Tel Aviv terhadap Iran.
Simak Video 'Israel Serang Iran, Rusia Minta Kedua Belah Pihak Menahan Diri':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)