Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pujian untuk Ahmed al Ahmed, seorang warga sipil Australia yang dengan tangan kosong merebut senjata api dari tangan pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12), Trump memuji Ahmed sebagai "orang yang sangat berani".
Aksi heroik Ahmed merebut senjata pelaku dengan tangan kosong itu terekam kamera dan viral di media sosial.
Trump, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (15/12/2025), mengomentari penembakan massal di Pantai Bondi, yang disebutnya sebagai situasi yang mengerikan. Dalam pernyataannya, Trump juga memuji keberanian Ahmed, yang viral di media sosial dengan aksinya yang heroik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada seseorang yang sangat, sangat berani, yang bergerak dan menyergap langsung salah satu penembak dan menyelamatkan banyak nyawa," ucap Trump dalam pernyataannya.
"Orang yang sangat berani ini sekarang berada di rumah sakit, terluka cukup serius. Jadi, rasa hormat yang besar kepada orang yang melakukan hal itu," katanya.
Penembakan massal di area Pantai Bondi pada Minggu (14/12) waktu setempat, menewaskan sedikitnya 16 orang tewas dan melukai puluhan orang lainnya.
Ahmed terkena dua tembakan di bagian atas bahu kiri saat seorang diri merebut senjata api dari tangan pelaku penembakan massal tersebut. Dia telah menjalani operasi dan dilaporkan kini dalam kondisi stabil di rumah sakit setempat.
Momen heroik Ahmed merebut senjata pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia Foto: Tangkapan Layar Video Viral |
Trump secara singkat membahas penembakan massal itu ketika berpidato saat acara Natal di Gedung Putih. Dia menyebutnya sebagai "serangan mengerikan... serangan anti-Semitisme, sangat jelas". Sementara otoritas AS, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, "mengutuk keras serangan teroris" di Sydney tersebut.
Kepolisian Australia mengidentifikasi dua pelaku penembakan itu sebagai seorang ayah yang bernama Sajid Akram (50) dan anak laki-lakinya, Naveed Akram (24). Kepolisian meyakini tidak ada pelaku lainnya dalam penembakan massal itu.
Sajid tewas ditembak polisi di lokasi kejadian, sedangkan Naveed mengalami luka kritis dan kini berada di bawah penjagaan kepolisian di sebuah rumah sakit setempat. Otoritas Australia menyebut Sajid memiliki enam senjata api secara legal.
Motif pasti di balik penembakan massal itu masih diselidiki. Namun diketahui bahwa penembakan itu terjadi selama acara tahunan "Hanukkah by the Sea" yang digelar oleh umat Yahudi di Pantai Bondi. Kepolisian setempat menyebut acara itu dihadiri lebih dari 1.000 orang.
Kepolisian Australia telah menetapkan penembakan massal itu sebagai "insiden teroris" dan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan dugaan "peledak rakitan" di dalam sebuah kendaraan terkait pelaku yang ditemukan terparkir di dekat area pantai.
Saksikan Live DetikSore:
Simak Video: Momen Heroik Ahmed Rebut Senjata Pelaku Penembakan di Australia












































