5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Jan 2024 19:20 WIB
A man watches a news channel on television inside a shop after the Pakistani foreign ministry said the country conducted strikes inside Iran targeting separatist militants, two days after Tehran said it attacked Israel-linked militant bases inside Pakistani territory, in Peshawar, Pakistan January 18, 2024. REUTERS/Fayaz Aziz Acquire Licensing Rights
Seorang warga menonton tayangan berita soal serangan udara Pakistan terhadap target militan di wilayah Iran (dok. REUTERS/Fayaz Aziz Acquire Licensing Rights)
Jakarta -

Pakistan dan Iran sepakat untuk meredakan ketegangan setelah saling melancarkan serangan udara terhadap target militan di masing-masing negara yang bertetangga tersebut. Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman.

Kesepakatan itu dicapai setelah Menlu Pakistan Jalil Abbas Jilani dan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian berbicara via telepon pada Jumat (19/1) waktu setempat. Keduanya menyepakati bahwa "koordinasi yang erat dalam pemberantasan terorisme dan aspek-aspek lainnya yang menjadi perhatian bersama harus diperkuat".

Sementara itu, Komando Pusat AS pada Jumat (19/1) waktu setempat mengumumkan pasukannya melancarkan serangan terbaru terhadap tiga peluncur rudal anti-kapal Houthi yang diarahkan ke Laut Merah bagian selatan dan bersiap untuk melakukan peluncuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (20/1/2024):

- Pakistan-Iran Sepakat Redakan Konflik Usai Saling Serang

ADVERTISEMENT

Pakistan dan Iran "sepakat untuk meredakan" ketegangan setelah aksi saling melancarkan serangan udara mematikan terhadap target-target militan di wilayah masing-masing pekan ini.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (20/1/2024), aksi militer yang jarang terjadi di wilayah perbatasan Baluchistan yang rawan konflik -- yang terbagi antara kedua negara -- telah memicu ketegangan regional yang sudah berkobar akibat perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Iran melancarkan serangan rudal dan drone terhadap apa yang mereka sebut sebagai target "teroris" di wilayah Pakistan pada Selasa (16/1) malam. Islamabad membalas serangan itu dengan menargetkan target militan di dalam wilayah Iran pada Kamis (18/1) waktu setempat.

- AS Kembali Serang Houthi, Targetkan Peluncur Rudal di Yaman

Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi pada Jumat (19/1) waktu setempat. Serangan terbaru AS ini menargetkan peluncur rudal Houthi di wilayah Yaman, yang sedang dipersiapkan untuk menyerang kapal-kapal di perairan Laut Merah.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (20/1/2024), Washington berupaya mengurangi kemampuan Houthi yang didukung Iran, namun kelompok pemberontak yang bermarkas di Yaman itu masih mampu menyerang kapal-kapal di jalur perairan strategis Laut Merah.

Meskipun AS gencar melancarkan serangan selama sepekan terakhir, Houthi tetap bersumpah untuk terus menargetkan kapal-kapal dagang, terutama yang terkait Israel, di Laut Merah.

- Jepang Jadi Negara ke-5 di Dunia yang Sukses Mendarat di Bulan

Jepang menjadi negara kelima di dunia yang berhasil melakukan "pendaratan mulus" di permukaan Bulan. Namun kendaraan antariksa Jepang yang ada di Bulan, bernama "Moon Sniper", dilaporkan kehabisan daya karena masalah baterai tenaga surya.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/1/2024), Jepang mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, China, dan yang terbaru India dengan keberhasilannya mendaratkan kendaraan penjelajah Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) di permukaan Bulan.

Setelah melakukan penurunan yang menegangkan selama 20 menit, Badan Antariksa Jepang atau JAXA mengatakan SLIM berhasil mendarat di permukaan Bulan dan komunikasi telah terjalin.

- Biden Sebut Netanyahu Masih Mungkin Setujui Negara Palestina

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut masih ada kemungkinan bagi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui suatu bentuk negara Palestina. Biden menyampaikan hal itu setelah Netanyahu secara tegas menyatakan dirinya menolak pembentukan negara Palestina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/1/2024), kemungkinan soal Netanyahu menyetujui negara Palestina itu diucapkan Biden setelah dirinya melakukan percakapan telepon dengan PM Israel itu pada Jumat (19/1) waktu setempat, yang menjadi percakapan telepon pertama dalam sebulan terakhir.

Percakapan telepon itu dilakukan setelah Netanyahu, dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional pada Kamis (18/1), menyatakan secara terang-terangan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina -- salah satu solusi yang ditawarkan AS ke Israel untuk perdamaian jangka panjang dengan Palestina.

- Meksiko dan Chile Seret Israel ke Mahkamah Pidana Internasional

Meksiko dan Chile mendesak Mahkamah Pidana Internasional atau ICC untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang dalam perang antara Israel dan Hamas. Kedua negara menyatakan "kekhawatiran yang semakin besar" atas eskalasi tindak kekerasan selama berbulan-bulan perang itu berkecamuk.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (20/1/2024), desakan itu diberikan oleh kedua negara tersebut dalam surat rujukan mereka kepada ICC pada Kamis (18/1) waktu setempat.

Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 250 orang lainnya diculik dari wilayah Israel dan disandera di Jalur Gaza.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads