Jepang Jadi Negara ke-5 di Dunia yang Sukses Mendarat di Bulan

Jepang Jadi Negara ke-5 di Dunia yang Sukses Mendarat di Bulan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 20 Jan 2024 11:42 WIB
Satellite orbiting near moon.
Ilustrasi (dok. iStock)
Tokyo -

Jepang menjadi negara kelima di dunia yang berhasil melakukan "pendaratan mulus" di permukaan Bulan. Namun kendaraan antariksa Jepang yang ada di Bulan, bernama "Moon Sniper", dilaporkan kehabisan daya karena masalah baterai tenaga surya.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/1/2024), Jepang mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, China, dan yang terbaru India dengan keberhasilannya mendaratkan kendaraan penjelajah Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) di permukaan Bulan.

Setelah melakukan penurunan yang menegangkan selama 20 menit, Badan Antariksa Jepang atau JAXA mengatakan SLIM berhasil mendarat di permukaan Bulan dan komunikasi telah terjalin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mendarat di Bulan pukul 00.20 dini hari pada 20 Januari 2024 (waktu Jepang). Komunikasi telah terjalin sejak pendaratan," sebut JAXA dalam pernyataannya.

"Namun, sel tenaga surya tidak menghasilkan listrik dan perolehan data dari permukaan Bulan menjadi prioritas," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu pejabat JAXA, Hitoshi Kuninaka, menuturkan bahwa tanpa sel tenaga surya yang berfungsi, kendaraan penjelajah Bulan itu hanya akan memiliki daya selama beberapa jam saja.

"SLIM dioperasikan dengan baterai on-board. Data yang diperoleh saat pendaratan disimpan di kendaraan luar angkasa, dan kami saat ini berupaya memaksimalkan hasil ilmiah dengan terlebih dahulu mengirimkan data ini kembali ke Bumi," jelas Kuninaka dalam pernyataannya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Ambisi Jepang Ingin Jadi Negara Kelima yang Sukses ke Bulan

[Gambas:Video 20detik]



Kendati demikian, Kuninaka juga mengindikasikan bahwa begitu sudut matahari berubah, baterai tenaga surya itu mungkin bisa berfungsi kembali.

"Kecil kemungkinannya bahwa baterai tenaga surya telah gagal. Mungkin saja baterai tersebut tidak menghadapi ke arah yang direncanakan semula," ucapnya dalam konferensi pers.

"Jika penurunannya tidak berhasil, kendaraan luar angkasa itu akan jatuh dengan kecepatan sangat tinggi. Jika demikian, semua fungsi wahana itu akan hilang. Tapi data sedang dikirimkan ke Bumi," ujarnya.

Misi Jepang ke Bulan ini menjadi salah satu dari serangkaian proyek baru yang diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya minat terhadap satelit alami Bumi tersebut.

JAXA melaporkan bahwa dua wahana yang ada pada kendaraan penjelajah Bulan itu berhasil dilepaskan dengan aman. Salah satu wahana dilengkapi pemancar, sedangkan satu wahana lainnya dirancang untuk berputar di sekitar permukaan Bulan dan memancarkan gambar ke Bumi.

Wahana yang mampu berputar di permukaan Bulan itu disebut sebagai penjelajah mini atau mini-rover, yang bisa berubah bentuk dengan ukurannya sedikit lebih besar dari bola tenis. Mini-rover ini dikembangkan bersama oleh perusahaan di balik mainan Transformer.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads