Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi pada Jumat (19/1) waktu setempat. Serangan terbaru AS ini menargetkan peluncur rudal Houthi di wilayah Yaman, yang sedang dipersiapkan untuk menyerang kapal-kapal di perairan Laut Merah.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (20/1/2024), Washington berupaya mengurangi kemampuan Houthi yang didukung Iran, namun kelompok pemberontak yang bermarkas di Yaman itu masih mampu menyerang kapal-kapal di jalur perairan strategis Laut Merah.
Meskipun AS gencar melancarkan serangan selama sepekan terakhir, Houthi tetap bersumpah untuk terus menargetkan kapal-kapal dagang, terutama yang terkait Israel, di Laut Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Houthi mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah pada November tahun lalu, dengan mengklaim mereka menyerang kapal-kapal yang terkait Israel sebagai solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Belakangan, Houthi menyatakan kapal-kapal terkait AS dan Inggris juga menjadi target yang sah.
Komando Pusat AS pada Jumat (19/1) waktu setempat mengumumkan pasukannya telah melancarkan serangan terbaru terhadap tiga peluncur rudal anti-kapal Houthi yang diarahkan ke Laut Merah bagian selatan dan bersiap untuk melakukan peluncuran. Serangan AS itu dilancarkan sekitar pukul 18.45 waktu Yaman.
"Pasukan AS mengidentifikasi rudal-rudal tersebut di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyimpulkan bahwa rudal-rudal tersebut merupakan ancaman langsung terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di kawasan tersebut. Pasukan AS kemudian menyerang dan menghancurkan rudal-rudal tersebut untuk membela diri," demikian pernyataan Komando Pusat AS, seperti dilansir Reuters.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih AS, John Kirby, menyebut serangan terhadap Houthi itu sebagai "serangan pertahanan diri". Kirby menyatakan bahwa serangan pada Jumat (19/1) itu merupakan tindakan pencegahan keempat yang dilakukan oleh militer AS dalam seminggu terakhir.
"Pagi ini, pasukan AS berhasil melancarkan tiga serangan pertahanan diri terhadap target-target Houthi di Yaman," sebut Kirby saat berbicara kepada wartawan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Houthi Klaim Berhasil Serang Kapal AS di Teluk Aden
"Ini merupakan tindakan pencegahan keempat yang dilakukan militer AS dalam seminggu terakhir terhadap peluncur rudal Houthi yang siap melancarkan serangan," jelasnya.
"Tindakan ini... dilakukan untuk mempertahankan diri, tapi juga membantu menjadikan perairan internasional lebih aman baik bagi kapal angkatan laut maupun bagi kapal-kapal dagang," tegas Kirby dalam pernyataannya.
Operasi melawan Houthi dimulai pekan lalu ketika AS dan sekutunya, Inggris, menyerang nyaris 30 target Houthi di wilayah Yaman dengan menggunakan lebih dari 150 amunisi. Washington juga menyerang lokasi radar Houthi untuk merespons serangan-serangan lanjutan dari kelompok pemberontak tersebut.
Tidak hanya itu, AS juga berupaya memberikan tekanan diplomatik dan finansial terhadap Houthi, dengan kembali menetapkan kelompok yang didukung Iran itu sebagai entitas "teroris" setelah sebelumnya mencabut label itu pada era pemerintahan Presiden AS Joe Biden.