Biden Sebut Netanyahu Masih Mungkin Setujui Negara Palestina

Biden Sebut Netanyahu Masih Mungkin Setujui Negara Palestina

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Jan 2024 13:12 WIB
U.S. President Joe Biden, left, pauses during a meeting with Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu, right, in Tel Aviv, Israel, Wednesday, Oct. 18, 2023. (Miriam Alster/Pool Photo via AP)
Biden dan Netanyahu saat bertemu di Israel beberapa waktu lalu (dok. AP Photo/Miriam Alster)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut masih ada kemungkinan bagi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui suatu bentuk negara Palestina. Biden menyampaikan hal itu setelah Netanyahu secara tegas menyatakan dirinya menolak pembentukan negara Palestina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/1/2024), kemungkinan soal Netanyahu menyetujui negara Palestina itu diucapkan Biden setelah dirinya melakukan percakapan telepon dengan PM Israel itu pada Jumat (19/1) waktu setempat, yang menjadi percakapan telepon pertama dalam sebulan terakhir.

Percakapan telepon itu dilakukan setelah Netanyahu, dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional pada Kamis (18/1), menyatakan secara terang-terangan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina -- salah satu solusi yang ditawarkan AS ke Israel untuk perdamaian jangka panjang dengan Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden, saat ditanya oleh wartawan soal apakah solusi dua negara mustahil terwujud selama Netanyahu masih menjabat, memberikan jawaban: "Tidak, itu bukannya tidak mungkin."

Biden kemudian mengatakan bahwa Netanyahu sebenarnya tidak menentang semua solusi dua negara untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa jenis solusi dua negara. Ada sejumlah negara anggota PBB yang...tidak memiliki militer sendiri. Jadi, saya pikir ada cara agar hal ini bisa berhasil," ucap Biden saat berbicara kepada wartawan usai sebuah acara di Gedung Putih.

Saat ditanya kembali soal solusi apa saja yang mungkin diterima Netanyahu, Biden menjawab: "Saya akan memberitahu Anda nanti."

Netanyahu bersumpah menghancurkan Hamas dan melakukan demiliterisasi terhadap Jalur Gaza usai serangan militan Palestina itu pada 7 Oktober lalu. Beberapa waktu terakhir, Netanyahu semakin terang-terangan menolak tekanan AS untuk rencana pascaperang yang mencakup pembentukan negara Palestina.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Dalam konferensi pers pada Kamis (18/1), Netanyahu menegaskan Israel "harus memiliki kendali keamanan atas seluruh wilayah seberat barat (Sungai) Yordan" dan bahwa dia telah menjelaskan hal ini kepada "sahabat Amerika".

"Ini adalah kondisi yang diperlukan dan bertentangan dengan gagasan kedaulatan (Palestina)," tegasnya.

Pekan ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken saat berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, menegaskan bahwa Israel tidak akan mendapatkan "keamanan sejati" tanpa adanya "jalan menuju negara Palestina".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads