Militer Israel mengatakan pasukannya telah secara tak sengaja menembak mati tiga sandera Israel yang ditawan kelompok Hamas di Gaza. Penembakan pada hari Jumat (15/12) waktu setempat itu, terjadi karena tentara-tentara Israel "secara keliru" mengidentifikasi mereka sebagai ancaman.
"Selama pertempuran di Shejaiya, tentara-tentara Israel secara keliru mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman. Akibatnya, tentara menembak ke arah mereka dan mereka terbunuh," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (16/12/2023).
"Tentara Israel segera meninjau ulang insiden tersebut... Pelajaran langsung dari peristiwa tersebut telah diambil, yang kemudian diteruskan ke seluruh pasukan tentara Israel di lapangan," tambah militer Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (16/12/2023):
- Miris! Jumlah Gelandangan di Amerika Catat Rekor Tertinggi
Miris! Jumlah tunawisma atau gelandangan di Amerika Serikat meningkat, bahkan mencapai rekor tertinggi tahun ini. Demikian menurut laporan pemerintah AS yang dirilis pada hari Jumat (15/12) waktu setempat.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/12/2023), menurut penghitungan yang dilakukan oleh Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS, lebih dari 653.100 orang menjadi tunawisma di seluruh negeri pada tahun ini.
Angka tersebut meningkat 70.650 orang tunawisma -- atau 12 persen -- dibandingkan tahun sebelumnya dan merupakan jumlah tertinggi sejak angka tersebut mulai dikumpulkan pada tahun 2007.
- Hamas Tembakkan Roket-roket ke Yerusalem, Beberapa Dicegat Israel
Beberapa roket berhasil dicegat di pusat kota Yerusalem pada hari Jumat (15/12) waktu setempat. Sirene peringatan serangan pun terdengar meraung-raung di kota itu untuk pertama kalinya sejak 30 Oktober.
Dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (16/12/2023), sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan mereka telah menembakkan roket-roket ke arah Yerusalem "sebagai tanggapan terhadap pembantaian warga sipil oleh Zionis."
Paramedis bergegas ke lokasi kejadian setelah sirene berbunyi di Yerusalem dan Beit Shemesh, kata layanan medis darurat Israel, Magen David Adom.
- Serangan Israel Tewaskan Jurnalis, Dibiarkan Mati Kehabisan Darah
Serangan Israel menewaskan seorang jurnalis Al Jazeera dan melukai seorang rekannya di Jalur Gaza pada hari Jumat (15/12) waktu setempat.
Al Jazeera awalnya melaporkan bahwa juru kamera Samer Abu Daqqa dan kepala biro Gaza, Wael Al-Dahdouh terluka di sebuah sekolah di Khan Yunis, di mana mereka terkena "pecahan peluru dari serangan rudal Israel".
Dalam pernyataan berikutnya yang mengutuk militer Israel, Al Jazeera mengaitkan cedera tersebut dengan serangan drone.
- Pentagon Perintahkan Kapal Induk AS Tetap di Mediterania Dekat Israel
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin memerintahkan kapal induk USS Gerald R. Ford dan satu kapal perang lainnya untuk tetap berada di Laut Mediterania dekat Israel, hingga beberapa minggu lagi. Ini dilakukan seiring perang antara Israel dan Hamas terus berlanjut.
Dilansir Al Arabiya dan The Associated Press, Sabtu (16/12/2023), ini akan menjadi ketiga kalinya pengerahan USS Gerald R. Ford diperpanjang, yang menggarisbawahi kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai ketidakstabilan di wilayah tersebut selama perang Israel di Gaza. AS saat ini menempatkan dua kapal induk di wilayah tersebut, suatu hal yang jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa pejabat AS yang minta dirahasiakan identitasnya karena hal ini belum diumumkan ke publik, mengkonfirmasi pengerahan lebih lama untuk Ford dan kapal penjelajah USS Normandy. Kapal-kapal lain dalam kelompok kapal induk Ford juga telah diperpanjang penempatannya.
- Tak Sengaja Tembak 3 Sandera, Israel Sampaikan Penyesalan Mendalam
Militer Israel mengatakan pasukannya telah secara tak sengaja menembak mati tiga sandera Israel yang ditawan kelompok Hamas di Gaza. Penembakan pada hari Jumat (15/12) waktu setempat itu, terjadi karena tentara-tentara Israel "secara keliru" mengidentifikasi mereka sebagai ancaman.
"Selama pertempuran di Shejaiya, tentara-tentara Israel secara keliru mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman. Akibatnya, tentara menembak ke arah mereka dan mereka terbunuh," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (16/12/2023).
"Tentara Israel segera meninjau ulang insiden tersebut... Pelajaran langsung dari peristiwa tersebut telah diambil, yang kemudian diteruskan ke seluruh pasukan tentara Israel di lapangan," tambah militer Israel.